Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani saat hadir langsung meninjau Gerakan Pangan Murah (GPM) di Lapangan Tembak Yonif 328 Dirgahayu Cilodong, Depok, Jawa Barat (Jabar), pada 26 Juli 2025. Bulog memastikan distribusi beras SPHP di GPM itu berjalan tepat sasaran karena pembelian dibatasi maksimal dua kemasan per konsumen. (Foto/Ilustrasi : Perum Bulog)
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), pada 20 Juli 2025, turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP. Dengan penyaluran beras SPHP sebanyak 1,3 juta ton di seluruh Indonesia secara bertahap, Mentan Amran berharap harga beras dapat turun dalam 1-2 pekan ke depan. (Foto/Ilustrasi : Kementan)
Kalangan masyarakat merasa terbantu dengan Gerakan Pangan Murah Beras SPHP. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, distribusi beras SPHP melalui Gerakan Pangan Murah Beras SPHP dilakukan guna menekan gejolak harga di pasaran. (Foto/Ilustrasi : Kementan)
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, operasi pasar beras besar-besaran digelar pemerintah karena harga harus terkendali. Operasi pasar beras di antaranya dilakukan pemerintah dengan menggelar Gerakan Pangan Murah Beras SPHP. (Foto/Ilustrasi : Kementan)
Mentan Andi Amran Sulaiman saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Jakarta pada 16 Juli 2025. Mentan Amran berharap harga beras di pasar segera turun karena stok sudah dikeluarkan oleh pemerintah. (Foto/Ilustrasi : Kementan)
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di sela kunjungan kerjanya ke PIBC, baru-baru ini, menyampaikan, bantuan pangan beras pada Juni-Juli ini akan dilaksanakan selektif dengan menyasar daerah yang mengalami fluktuasi harga. Anggaran bantuan itu kemungkinan Rp 4,6-5 triliun, tergantung jumlah penerimanya. (Foto/Ilustrasi : Bapanas)