JAKARTA, AW-Tak ada nama Neymar di skuat Brasil. Pelatih anyar Tim Samba, Carlo Ancelotti tak gentar mencoret sang topskorer. Padahal, lawan mereka adalah Ekuador dan Paraguay di kualifikasi Piala Dunia Zona Conmebol (Amerika Selatan).
Don Carletto tak mau mengambil risiko. Posisi Brasil di peringkat empat klasemen belum sepenuhnya aman jika ingin lolos langsung ke Piala Dunia 2026. Dengan sisa empat laga, mereka hanya unggul enam angka dari Venezuela yang duduk di peringkat ke-7 dan tujuh angka dari Bolivia di peringkat ke-8.
“Neymar baru pulih dari cedera. Semua tahu dia adalah pemain penting. Saya memilih pemain dalam kondisi prima,” kata Carletto dilansir ESPN.

Ekuador yang kini bertengger di peringkat dua klasemen, bukan lawan sembarangan. Mereka baru dua kali kalah dari 14 laga, sementara Brasil lima kali. Lini pertahanan mereka sulit ditembus, baru kemasukan lima gol. Bandingkan dengan Argentina yang sudah kebobolan 8 gol, Uruguay 10 gol dan Brasil 16 gol.
Ekuador tak terkalahkan di tujuh laga terakhir kualifikasi, memenangi empat laga diantaranya. Ancelotti membutuhkan penyerang yang kreatif, jeli membaca permainan dan membuka ruang dengan umpan terobosan yang akurat. Untuk itulah, eks pelatih Real Madrid ini memanggil kembali Antony yang tampil oke saat dipinjamkan ke Real Betis.
Brasil juga membutuhkan sosok pemimpin di lini tengah. Casemiro bisa menunaikan tugas ini dengan segudang pengalaman yang dimilikinya. Ancelotti tahu betul kapasitas gelandang bertahan Manchester United ini karena pernah menjadi anak asuhnya di Real Madrid.
Kehadiran gelandang senior seperti Casemiro penting untuk memutus alur serangan lawan sehingga gawang Ederson tetap perawan. Dengan begitu, barisan serang lebih fokus membongkar lini pertahanan lawan dan membunuh laga lebih cepat.