JAKARTA, AW-Presiden Prabowo Subianto meyakini bahwa Indonesia dapat mencapai pengentasan kemiskinan ekstrem dalam waktu relatif singkat melalui potensi zakat yang relatif besar. Potensi Zakat di Indonesia sekitar Rp 327 triliun, sementara penerimaan tahun ini Rp 41 triliun.
Demikian disampaikan Kepala Negara dalam sambutannya saat menyerahkan zakat kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Tahun 2025 di Istana Negara Jakarta pada 27 Maret 2025. Presiden Prabowo menyampaikan potensi besar zakat di Indonesia yang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memerangi kemiskinan.
Dengan potensi zakat yang besar ini, Presiden optimistis Indonesia bisa mencapai pengentasan kemiskinan ekstrem dalam waktu relatif singkat. “Tadi dilaporkan bahwa potensi kita masih banyak, masih sangat besar yaitu Rp 327 triliun, penerimaan tahun ini Rp 41 triliun, dalam perhitungan kita, kita dapat menghilangkan kemiskinan absolut hanya dengan sekitar Rp 30 triliun,” ujar Presiden.
Seperti dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet RI, Jumat (29/03/2025), Presiden optimistis dengan peran besar zakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kepala Negara mengungkapkan optimisme besar terhadap peran zakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan mempercepat pengentasan kemiskinan di Tanah Air.
“Dengan berzakat, kita dapat berbagi dengan sesama, kita dapat menolong kaum duafa, meringankan beban hidup mereka, dan juga menghindarkan hidup dari sifat kikir. Berzakat adalah cerminan dari sikap gotong royong dan upaya untuk mengurangi ketimpangan sosial. Zakat adalah manifestasi dari keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan,” ucap Presiden.
Presiden Prabowo menyadari tantangan besar yang dihadapi banyak masyarakat yang masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Presiden mengajak seluruh masyarakat untuk tidak hanya merayakan Ramadan dengan beribadah, tetapi juga dengan berbagi kepada mereka yang membutuhkan melalui zakat, infak, dan sedekah.
“Mari kita berdoa buat mereka, marilah kita mengulurkan tangan buat mereka, salah satunya adalah dengan berzakat, berinfak, dan bersedekah. Dengan berzakat, kita akan memperdalam rasa syukur dan terima kasih kita kepada Allah Swt. atas segala karunia yang telah diberikan kepada kita,” tutur Presiden.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan zakat. Presiden berharap pengelolaan zakat dapat dilakukan dengan sebersih-bersihnya dan setertib-tertibnya agar dana yang terkumpul dapat dimanfaatkan secara maksimal.
“Pengeluaran zakat harus dilakukan transparan dan efektif sebagaimana semuanya pekerjaan pemerintahan kita harus transparan, harus efektif, harus sampai kepada mereka yang membutuhkan. Harus dilaksanakan dengan pengelolaan yang sebersih-bersihnya dan setertib-tertibnya,” tandas Presiden.