JAKARTA, AW-Marco Bezzecchi menunjukkan kalau motor Aprilia juga kompetitif dengan menjuarai MotoGP seri ketujuh di Silverstone, Inggris. Jorge Martin jangan terlalu banyak mengeluh dan merasa motor Aprilia kurang oke dibanding pabrikan lain.
“Saya jelas bangga. Saya bahagia (bisa menunjukkan kalau motor Aprilia juga kompetitif),” kata Bezzecchi dilansir Crash.
Pebalap 26 tahun itu tampil gemilang sepanjang akhir pekan di Silverstone. Selepas finis di peringkat empat pada sprint race sehari sebelumnya, Bezzecchi mampu menjadi yang tercepat pada main race yang penuh drama.
Banyak pebalap jatuh di lap awal. Balapan pun sempat diulang karena lintasan yang tidak aman. Ia beruntung bisa finis di posisi pertama karena motor Fabio Quartararo bermasalah. Ini adalah kemenangan main race pertama Bezzecchi sejak menjadi yang tercepat di India 2023 lalu.
Ini juga kemenangan pertama pebalap berkebangsaan Italia itu bersama Aprilia. Kemenangan ini menjadi oase untuk Aprilia saat tersiar kabar juara dunia Jorge Martin berencana mengakhiri kontraknya lebih cepat.
“Ini pesan untuk Jorge, motor kami terbukti bisa menang,” kata CEO Aprilia, Massimo Rivola.
Bezzecchi menambahkan, kasus Martin berbeda dengan dirinya. Sebagai juara dunia, eks pebalap Pramac Ducati itu tentu mendapat target tinggi untuk mempertahankan gelar musim ini. Sayang, adaptasi pebalap asal Spanyol itu terkendala cedera.
“Jadi, tidak akan mudah pada awalnya. Apalagi dia juara dunia. Cedera juga tentu mengganggu. Kalau dari sisi saya, saya hanya berusaha yang terbaik,” kata dia.
Bezzecchi memutuskan berhenti dari VR46 dan mengendarai Desmosedici 2025 untuk bergabung dengan pabrikan Aprilia. Musimnya tak berjalan baik, hanya bisa finis di posisi enam di MotoGP Amerika Serikat. Tapi, ia tak menyesali keputusannya tak lagi membalap untuk tim satelit Ducati.
“Saya ingin menjadi pebalap pabrikan. Jadi, saat ada tawaran dari Aprilia, saya memutuskan menerima dan membuka babak baru (bersama tim pabrikan),” ujar dia.