JAKARTA, AW-Arsenal menargetkan kemenangan di kandang saat menjamu PSG di leg pertama semifinal Liga Champions, Rabu (30/4) dini hari nanti. Meriam London tak pernah kalah dan hanya sekali seri di Emirates Stadium dalam lima laga terakhir di ajang ini.
Sebaliknya, PSG kerap kesulitan menghadapi wakil Inggris di Liga Champions. Les Parisiens beruntung bisa lolos lewat adu penalti setelah agregat 1-1 melawan Liverpool di babak 32 besar. Tim besutan Luis Enrique juga lolos dengan agregat tipis 5-4 saat menghadapi Aston Villa di babak perempat final.
Untuk kali ketiga, The Gunners berhasil lolos ke semifinal Liga Champions. Declan Rice dkk tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk lolos ke final untuk kedua kalinya dalam sejarah klub. Mimpi besarnya satu, yakni merebut trofi “Si Kuping Besar” untuk pertama kalinya.
Meriam London siap menghantam lawan-lawannya. Klub langganan juara seperti Real Madrid tak berdaya diberondong tiga gol tanpa balas. Kini, giliran PSG yang menjadi sasaran selanjutnya. Pada pertemuan terakhir, Les Parisiens harus tersingkir dengan aturan gol tandang karena skor agregat 3-3.
“Kami sedang mencetak sejarah. Ceritanya lagi indah-indahnya. Tapi, kami ingin lebih,” kata Manajer Arsenal, Mikel Arteta di situs resmi klub.
Dari empat pertemuan terakhir, Arsenal menang dua kali dan imbang dua kali. Enrique menyebut timnya jauh lebih baik dibanding pertemuan terakhir, Oktober 2024 lalu, saat PSG kalah 2-0 di Emirates Stadium. Wakil Paris ini datang dengan bekal hanya dua kemenangan dan sekali imbang di semua ajang.
Seperti biasa, eks pelatih Barcelona itu mengusung formasi 4-3-3 agar lebih leluasa mengatur jalannya laga. Rata-rata, PSG memiliki penguasaan bola yang tinggi musim ini, yakni 61%, dengan playmaker Vitinha sebagai aktor utamanya.
Tim tamu harus waspada karena Arsenal piawai mencetak gol dari bola mati. Declan Rice dua kali membobol gawang Real Madrid dari tendangan bebas. Jika mampu membobol gawang Gianluigi Donnarumma, Rice bisa menjadi pemain Inggris ketiga yang mencetak gol di babak 16 besar, perempat final, dan semifinal Liga Champions setelah Frank Lampard dan Harry Kane.