JAKARTA, AW-Pelatih Juventus, Igor Tudor mengistirahatkan banyak pilarnya di laga ketiga Grup G melawan Manchester City. Bianconeri mesti menerima kenyataan pahit, kalah telak dari The Citizens. Kenan Yildiz cs mesti menghadapi raksasa Spanyol, Real Madrid, di babak 16 besar.

Tudor mesti punya hitung-hitungan sendiri. Daripada memaksa para pemain intinya banyak berkeringat di laga yang tak lagi menentukan, ia memilih memberi waktu bermain untuk para pemain pelapis.

Seperti eks bek AC Milan, Pierre Kalulu, jebolan akademi Juve, yakni Nicolo Savona yang baru 22 tahun, eks bek Newcastle United, yaitu Llyod Kelly.

Dengan begitu, mereka lebih siap menghadapi lawan di babak gugur yang jauh lebih berat. Yakni, raksasa Spanyol, Real Madrid atau klub Liga Arab Saudi, Al Hilal.

Meski pahit, mereka harus menerima kekalahan telak 2-5 dari City. Tudor langsung mengalihkan fokus ke laga kontra Madrid. Ia dan anak asuhnya melakukan evaluasi laga kontra City plus meracik strategi lawan Madrid.

Performa Los Blancos terus menanjak. Setelah ditahan imbang Al Hilal, tim besutan Xabi Alonso menyapu dua laga terakhir. Tangan dingin eks gelandang Bayern Munich dan Liverpool itu mulai terlihat.

Dua kemenangan ini menjadi sinyal kebangkitan Los Merengues. Laga melawan Juve adalah ujian sesungguhnya untuk Vinicius Jr cs. Meski kalah kelas, Bianconeri bakal menurunkan tim utama di babak 16 besar.

Kenan Yildiz cs bakal memberikan kejutan untuk Los Blancos. Jude Bellingham meski ekstrahati-hati dalam mengawal lini tengah Madrid. Ini juga menjadi laga pertama Tudor menghadapi tim sekelas Madrid.

Menarik ditunggu strategi pelatih asal Kroasia itu. Sejak awal, Tudor menyebut Bianconeri tak ingin sekadar menjadi tim penggembira. Kalah berarti Juve harus langsung angkat kaki dari Amerika Serikat.