JAKARTA, AW- Inter lolos ke final Liga Champions untuk kali kedua dalam tiga musim terakhir. Sukses Nerazzurri menyingkirkan Barcelona di empat besar mengingatkan sejarah manis 15 tahun lalu, saat Inter meraih trofi Liga Champions pertamanya. Akankah terulang?
Inter sukses mengeksploitasi garis pertahanan tinggi yang diterapkan Barcelona di Giuseppe Meazza, pada leg kedua semifinal Liga Champions, Rabu (7/5) dinihari tadi. Nerazzurri menari lincah membuat lini pertahanan Barca limbung. Tiga dari empat gol Inter lahir dari kesalahan barisan belakang Barca.
Keputusan pelatih Inter, Simone Inzaghi menggantikan empat pilar di lini tengah terbukti tepat. Barisan tengah mereka lebih segar dengan masuknya Davide Frattesi, Piotr Zielinski, Matteo Darmian, Carlos Augusto. Sebaliknya, pelatih Barca, Hansi Flick terlambat menggantikan barisan belakangnya.
Penyerang andalan tim tamu, Robert Lewandowski juga tak kuasa mengangkat performa raksasa Katalan setelah masuk menggantikan Ferran Torres di injury time babak kedua. Blaugrana tak kuasa meruntuhkan tembok kokoh yang dibangun barisan belakang Inter di sepanjang babak tambahan.
Dewi Fortuna juga masih menaungi Inter. Aksi cantik Lamine Yamal gagal berbuah gol berkat kecemerlangan penjaga gawang Inter, Yann Sommer, berikut tiang gawangnya. Gol Francesco Acerbi dan Davide Frattesi juga berbau keberuntungan karena tercipta dari kemelut di depan gawang Wojciech Szczesny.
Dua gol itu menganulir upaya Barca membalikkan ketertinggalan dua gol di babak pertama. Dua gol ini juga yang mengantar tiket ke final untuk Inter. Mereka akan menghadapi pemenang laga antara PSG dan Arsenal. Final akan digelar di Allianz Arena, Munich, 1 Juni mendatang.