JAKARTA, AW-Raksasa Italia, Inter, belum bisa lepas dari bayang-bayang kekalahan di final Liga Champions musim ini. Lautaro Martinez cs tersingkir di babak 16 besar dari Fluminense, setelah kalah dua gol tanpa balas.

Nerazzurri tak kuasa membobol solidnya pertahanan klub asal Brasil itu. Inter sudah tertinggal 1-0 di menit ke-3 lewat tandukan German Cano. Gol Hercules di injury time memantapkan kemenangan Thiago Silva cs atas Inter.

Sebagai finalis Liga Champions musim ini, Martinez menilai timnya gagal menampilkan performa terbaik menghadapi klub Amerika Latin. Liga Champions adalah kompetisi paling elit di Eropa. Di atas kertas, tim asuhan Cristian Chivu jauh di atas Fluminense.

“Saya siap berjuang sekuat tenaga meraih gelar juara musim depan. Mereka yang mau bertahan di Inter, ayo kita berjuang sama-sama. Tapi, mereka yang tak mau, silakan pergi,” kata penyerang internasional Argentina itu dilansir ESPN.

Inter, lanjut dia, membutuhkan pemain dengan tekad baja untuk move on dari kekalahan pahit di final Liga Champions musim ini dan mengawali musim depan dengan semangat baru dan mental juara yang sepertinya belum kembali selepas kekalahan 5-0 dari PSG di final Liga Champions.

Di gelaran Piala Dunia Antarklub, Inter memang belum bisa tampil konsisten. Mereka mengawali babak penyisihan grup dengan kemenangan 2-0 atas River Plate. Namun, Hakan Calhanoglu dkk membutuhkan gol di injury time untuk mengalahkan klub asal Jepang, Urawa Red Diamonds.

Pada laga terakhir fase grup, mereka bahkan tak berdaya, ditahan imbang 1-1 oleh klub asal Meksiko, Monterrey. Tiga laga ini sudah cukup untuk menunjukkan kepada dunia kalau Inter tak lagi mengerikan seperti dulu. Inter yang kini masih rapuh.

“Musim ini sangat melelahkan. Tapi, kami mengakhirinya dengan tangan kosong. Ini pesan utamanya. Untuk tetap kompetitif dan bersaing merebut gelar, semua tergantung kami sendiri,” kata Martinez.