JAKARTA, AW-Industri peternakan Indonesia bersama Kementerian Pertanian (Kementan) dan kementerian/lembaga (K/L) terkait lainnya mengirim bantuan pangan bagi korba gempa Myanmar. Melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementan menyalurkan bantuan senilai Rp 375 juta yang terdiri atas 5 ton susu UHT serta 5 ton sosis siap santap.

Susu UHT itu dikumpulkan dari tujuh perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS), yakni Frisian Flag Indonesia, Global Dairy Alami, Nestlé Indonesia, Ultra Jaya, Indolakto, Greenfields, dan Cisarua Mountain Dairy. Sementara itu, bantuan sosis dari Japfa Comfeed dan Charoen Pokphand sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR).

Indonesia kembali menunjukkan solidaritasnya dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi korban gempa bumi di Myanmar. Bantuan itu dikumpulkan di Import Warehouse PT Jasa Angkasa Semesta, Banten, pada 2 April 2024, dan resmi dilepas oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dari Bandara Halim Perdanakusuma pada 3 April 2025.

Kementan pun turut berperan aktif dalam misi itu dengan menyediakan bantuan pangan bagi warga terdampak. Dirjen PKH Kementan Agung Suganda menegaskan, bantuan itu bentuk nyata kepedulian Indonesia terhadap negara sahabat. “Indonesia tidak hanya berfokus pada ketahanan pangan dalam negeri, tetapi juga siap berbagi dengan negara yang sedang menghadapi bencana. Bantuan itu diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat terdampak gempa,” ujar Agung dalam publikasi yang dikutip Sabtu (05/04/2025).

Bantuan pangan yang dikirim itu telah disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. “Kami pastikan produk peternakan yang dikirim tidak hanya bergizi tinggi, tetapi juga aman, praktis, dan mudah dikonsumsi,” jelas Agung. Pengiriman atau penyaluran bantuan itu menegaskan komitmen RI dalam aksi kemanusiaan di tingkat regional maupun global. Kementan bersama mitra industri akan terus berperan aktif mendukung masyarakat terdampak bencana dan memperkuat hubungan persaudaraan antarnegara.