Timnas Italia tengah terpuruk usai kalah 3-0 dari Norwegia. Kalah telak di laga perdana kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa membuat pelatih Gli Azzurri, Luciano Spalletti galau. Bayang-bayang kegagalan La Nazionale dua kali berturut-turut lolos ke putaran final Piala Dunia kembali menghantui.
Para fans kompak menyebut Gli Azzurri membutuhkan kehadiran Claudio Ranieri untuk membangkitkan kejayaan tim pemilik empat gelar juara dunia ini. Ranieri seperti Mac Gyver yang jeli memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menyelamatkan diri dari kejaran penjahat.
Opa Ranieri sukses membawa tim semenjana seperti Leicester City menjuarai Liga Primer di musim 2015-2016. Mereka masuk jajaran tujuh klub yang sukses menjadi kampiun Liga Inggris sejak berdiri pada 1992 silam.

Setelah memutuskan pensiun akhir musim lalu, Ranieri terpanggil memimpin skuat AS Roma yang tengah terpuruk di klasemen Seri A. Dengan tangan dinginnya, Sang legenda Italia memimpin I Lupi menjalani 19 laga beruntun tak terkalahkan sejak pergantian tahun.
Laju impresif itu berakhir di bulan Mei saat mereka menyerah 2-1 dari Atalanta. Ranieri membawa Serigala Ibukota nyaris lolos ke Liga Champions. Dari 36 laga yang dijalani, eks Manajer Chelsea itu menang 22 kali dan hanya kalah tujuh kali.
Meski telah memutuskan pensiun sebagai pelatih Mei lalu, tak menutup kemungkinan Ranieri kembali ke pinggir lapangan. Apalagi, jika FIGC (PSSI-nya Italia) yang memanggil. Demi negara, pensiun pun bisa ditunda. Italia akan mencoba kembali ke jalur positif saat menjamu Moldova, Selasa (10/5) dinihari.
Kemenangan adalah harga mati jika Italia tak ingin terseok-seok, alias harus melewati babak play-off untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Selanjutnya, mereka akan menghadapi Estonia dan Israel pada September mendatang.