JAKARTA, AW-Laga derby Manchester antara Man City vs Man United akan menentukan nasib manajer Pep Guardiola di Etihad Stadium. Hanya kemenangan yang akan menjaga peluang The Citizens meraih gelar juara Liga Primer musim ini.
Dalam sejarah, tidak ada tim setelah Manchester United di musim 1992-93 yang mampu keluar sebagai juara Liga Primer setelah kalah dua kali dari tiga laga pertama. Trofi Liga Primer bakal menjadi kado terindah untuk merayakan satu dekade masa baktinya di Etihad Stadium.
Eks pelatih Bayern Munich dan Barcelona itu telah mempersembahkan enam trofi Liga Primer selama kurun 2017-2024. Dua kekalahan telah memisahkan City dengan sang juara bertahan, Liverpool, sejauh enam angka. Dia juga tak bisa menurunkan skuat terbaiknya karena banyaknya pemain yang cedera.
Pelatih asal Spanyol tersebut mesti meracik strategi jitu untuk meredam kecepatan trisula MU, yakni Bryan Mbeumo, Bruno Fernandes, dan Benjamin Sesko. Matheus Cunha absen karena cedera. Ketiganya jeli membaca arah permainan dan melihat ruang-ruang kosong saat lawan naik menyerang.
Musim ini, City tak lagi mengandalkan tiki-taka, tetapi dikombinasi dengan pressing ketat dan menyerang langsung ke depan gawang. Itulah kenapa City menerapkan garis pertahanan tinggi sehingga menyisakan lubang besar di lini belakang.
Tottenham dan Brighton sukses memanfaatkan kelemahan skema menyerang tersebut. City terkapar di dua laga setelah menang telak 4-0 di laga pembuka musim. Andai kalah lagi, Guardiola tampaknya semakin dekat dengan pintu keluar di Etihad Stadium.