JAKARTA, AW-Catatan gol impresif tak menjamin seorang penyerang bisa bergabung dengan klub elit Eropa. Selain banderol sang pemain, ada beberapa faktor lain yang menjadi pertimbangan seperti gaji, panggilan tim nasional, risiko cedera, perilaku sang pemain. Demikian dilansir Goal.

Galatasaray sepertinya sudah ditakdirkan menjadi klub kedua dan terakhir untuk Victor Osimhen setelah meninggalkan Napoli. Catatan gol mentereng, 37 gol dari 41 laga di semua ajang sepanjang musim lalu, tak cukup mengantarkan dirinya bergabung ke klub elit Eropa.

Beruntung, The Aslan akhirnya mau menebus klausul penjualan pemain 26 tahun itu sebesar 75 juta Euro. Jawara Liga Super Turki itu tahu betul ketajaman sang bomber musim lalu. Mereka juga siap memenuhi permintaan gaji tinggi yakni 15 juta Euro permusim penyerang andalan timnas Nigeria itu.

Pakar transfer Ben Jacobs menuturkan, Chelsea sebenarnya berminat memboyong Osimhen ke Stamford Bridge. Namun, eks penggawa Lille itu tak mau menerima struktur gaji berbasis insentif. Dengan kata lain, ia tak ingin gajinya dipotong saat The Blues misalnya, harus absen di Liga Champions Eropa.

Ada isu yang berkembang di antara klub Liga Primer, Osimhen bisa mengganggu stabilitas di ruang ganti. Hal inilah yang membuat Arsenal mundur teratur dari perburuan Osimhen. Eks pilar Arsenal, William Gallas, menyebut manajer The Gunner, Mikel Arteta tak punya cukup kesabaran untuk bekerja sama dengan Osimhen atau pemain dengan perilaku “khusus”.

Klub elit Eropa juga sadar Osimhen tak kuasa menolak panggilan timnas Nigeria di Piala Afrika (Africa Cup of Nations) 2025 di Maroko, 21 Desember – 18 Januari 2026. Eks pilar Napoli ini adalah mesin gol Elang Super. Ini adalah waktu krusial untuk tim menekan pedal gas di liga domestik. Di periode ini, seluruh pemain dalam tim sudah nyetel satu sama lain.

Terakhir, catatan cedera Osimhen bisa mengganggu laju tim. Keberaniannya berduel di udara bisa menjadi masalah karena sebelumnya pernah cedera di bagian kepala. Ia juga pernah sembilan kali absen dalam tiga musim terakhir karena masalah hamstring dan cedera paha lainnya.