JAKARTA, AW-Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) atau PT Pupuk Indonesia (PI Persero) di usia 13 tahun konsisten mengawal ketahanan pangan nasional dan terus berinovasi. Selama satu dekade lebih, PIHC telah signifikan memacu kapasitas produksi dan efisiensi konsumsi bahan baku pupuk nasional.

Memperingati hari jadinya yang ke-13, PIHC menegaskan kembali perannya sebagai pilar utama dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Direktur Utama PIHC Rahmad Pribadi mengatakan, sebagai BUMN, PIHC telah mengintegrasikan rantai pasok pupuk dari produksi hingga distribusi dengan prinsip efisiensi, transformasi digital, dan inovasi. Komitmen itu tercermin dalam berbagai capaian strategis perusahaan, baik dari sisi produksi, distribusi, hingga dampak sosial.

Selama satu dekade lebih, PIHC telah meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi konsumsi bahan baku pupuk nasional secara signifikan dengan beroperasinya Pabrik Amonia Urea II Petrokimia Gresik dan Pabrik Pupuk Kaltim V di 2015, Pabrik NPK PIM di 2023, dan Phonska V Petrokimia Gresik di 2024. Tidak hanya itu, upaya peningkatan efisiensi energi juga dilakukan lewat revamping fasilitas produksi di berbagai anak perusahaan.

Rahmad mengapresiasi kontribusi strategis perusahaan selama lebih dari satu dekade dalam menopang produktivitas sektor pertanian, sejalan dengan prioritas pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.

“Selama 13 tahun, PIHC terus bertransformasi, beradaptasi, dan menjadi salah satu tulang punggung penyedia pupuk nasional. Kami hadir untuk memastikan produktivitas pertanian Indonesia tetap terjaga. Ini bagian dari komitmen jangka panjang untuk menghadirkan sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan,” ujar Rahmad dalam keterangan yang dikutip Minggu (06/04/2025).

PIHC di sepanjang kuartal I-2025 telah menyalurkan 1,7 juta ton pupuk bersubsidi, atau meningkat lebih dari 30% dibandingkan periode sama tahun lalu. Kinerja itu ditopang oleh kebijakan percepatan distribusi pupuk bersubsidi dari pemerintah dan digitalisasi melalui platform iPubers yang memudahkan petani menebus pupuk hanya dengan KTP dan memungkinkan pelacakan penyaluran real time hingga ke kios.

PIHC juga mencatat kemajuan signifikan dalam restrukturisasi dan efisiensi bisnis. Salah satunya melalui penyehatan kinerja anak usaha strategis, PT Rekayasa Industri (Rekind), yang kini berhasil membukukan kenaikan laba bersih. Seluruh upaya itu dilaksanakan dengan menjunjung tinggi prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Program Makmur

Tidak hanya fokus pada aspek produksi, PIHC juga terus mendorong dampak langsung kepada sektor pertanian lewat program pemberdayaan petani berkelanjutan. Melalui Program Makmur, PIHC menghadirkan pendekatan agribisnis terintegrasi yang mencakup pendampingan intensif, akses input pertanian berkualitas, hingga peningkatan akses pembiayaan. Hingga kuartal I-2025, Program Makmur berhasil merealisasikan lahan 151 ribu hektare (ha) dan melibatkan 128 ribu petani di seluruh Indonesia.

“Kami percaya ketahanan pangan tidak cukup hanya dengan ketersediaan pupuk. Harus ada program pendampingan, pemanfaatan teknologi, dan semangat gotong royong. Karena itu, kami dorong Program Makmur sebagai upaya gotong royong membangun ekosistem pertanian yang utuh,” jelas Rahmad.

Sejumlah capaian strategis lainnya turut memperkuat peran PIHC dalam transformasi industri pupuk dan petrokimia nasional, di antaranya peresmian pabrik amonium nitrat sebagai bagian dari hilirisasi serta pengembangan proyek amonia hijau hybrid pertama di dunia yang menjadi tonggak penting transisi energi hijau global. Manajemen PIHC berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, petani, serta insan PIHC atas kerja keras dan dedikasi selama ini.

PIHC akan terus berinovasi untuk mendukung target swasembada pemerintah, termasuk dengan kesiapan mendukung perbaikan tata kelola pupuk subsidi. “Saya bangga dengan semangat seluruh insan PIHC yang terus berinovasi dan beradaptasi. Menginjak usia ke-13, kami siap memperkuat kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Semangat inilah yang akan jadi bahan bakar utama kami terus melangkah maju, menghadirkan ketahanan pangan bagi Indonesia,” tutur dia.