JAKARTA, AW-Indonesia dan Amerika Serikat (AS) terus jalin hubungan diplomatik yang komprehensif guna mewujudkan kerja sama yang tangguh. Pemerintah AS sendiri akan berfokus pada tiga aspek yang menjadi prioritas dalam menjalin hubungan diplomatik Indonesia dan Amerika Serikat (AS) pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump, yaitu kerja sama, stabilitas kawasan, dan keamanan.
Dalam rangka membahas beberapa potensi kerja sama antara Indonesia dan AS selama masa pemerintahan Presiden Donald Trump, Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto telah melaksanakan video conference dengan Anggota Kongres AS dari Partai Republik Carol Miller pada 1 April 2024.
Pertemuan virtual tersebut menyoroti pentingnya posisi Indonesia dalam tatanan kawasan Indo-Pasifik serta peran strategis Indonesia dalam beberapa forum multilateral, seperti ASEAN, G20, dan APEC. Dengan peran strategis tersebut, Indonesia dapat membuka peluang kerja sama dengan AS pada beberapa sektor, misalnya investasi dan perdagangan terhadap komoditas-komoditas strategis antarkedua negara.
“Indonesia sangat mengapresiasi hubungan bilateral yang baik dengan AS, baik dalam kerja sama ekonomi maupun bentuk lainnya. Untuk mendukung ketahanan pangan domestik, kami berharap bahwa kerja sama perdagangan pada komoditas pangan esensial, seperti kacang kedelai dan gandum dapat diteruskan,” jelas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam publikasi yang dikutip Jumat (04/04/2025).
Merespon hal tersebut, Congresswoman Miller menyampaikan, AS akan berfokus pada tiga aspek yang menjadi prioritas hubungan diplomatik Indonesia dan Amerika Serikat (AS) pada masa pemerintahan Presiden Trump, yaitu kerja sama, stabilitas kawasan, dan keamanan. “Good trading partners makes good friends, kami mengapresiasi peran penting Indonesia dalam kawasan Indo-Pasifik dan ASEAN, serta akan terus menjalin hubungan diplomatik secara bilateral yang baik dengan Indonesia,” ujar Congresswoman Miller.
Potensi Kerja Sama di Bidang Ekonomi Bersih
Selain kerja sama pada perdagangan di sektor pangan strategis, Indonesia juga menyampaikan bahwa potensi kerja sama di bidang ekonomi bersih seperti Carbon Capture and Storage (CCS) serta mineral kritis dapat diteruskan ke depannya. “Kerja sama strategis dengan Amerika Serikat pada kedua sektor ini dapat secara signfiikan mendorong posisi Indonesia pada sektor ekonomi bersih dan rantai pasok mineral kritis global,” tandas Menko Airlangga Hartarto.
Turut hadir mendampingi Menko Airlangga Hartarto pada pertemuan tersebut yaitu Wakil Menteri Luar Negeri Arief Havas Oegroseno, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, serta Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian Ali Murtopo Simbolon.
Kemudian, Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kemenko Perekonomian Elen Setiadi, Staf Khusus Menko Perekonomian Reza Yamora Siregar, Tim Asistensi Menko Perekonomian Raden Pardede, dan Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Washington DC Ida Bagus Made Bimantara.
