JAKARTA, AW-Indonesia butuh tokoh-tokoh patriotik untuk mewujudkan swasembada pangan nasional. Saat ini, produksi beras dan jagung Indonesia telah melimpah, swasembada pangan nasional sebagai prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sudah di depan mata.

Presiden Prabowo mengaku bersyukur atas kehadiran tokoh-tokoh berjiwa nasional, seperti Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam jajaran kabinetnya, terutama dalam mewujudkan swasembada pangan nasional yang menjadi program prioritas utama. Keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produksi dalam negeri tidak lepas dari sinergi yang kuat antara Kementerian Pertanian (Kementan) maupun Polri, TNI, dan lainnya.

“Saya bersyukur, saya merasa beruntung pada saat saya dipilih rakyat, saya kedapatan tokoh-tokoh patriotik yang ada di sekitar saya, saya didampingi tokoh patriotik seperti Mentan Amran,” ujar Presiden Prabowo saat menghadiri panen raya jagung serentak kuartal II-2025 dan pelepasan ekspor di Provinsi Kalimantan Barat pada 5 Juni 2025.

Presiden Prabowo mengatakan, tanda-tanda Indonesia mewujudkan swasembada pangan khususnya beras mulai terlihat. Salah satu indikatornya adalah kemampuan pemerintah dalam meningkatkan produksi nasional dan memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP) yang saat ini telah mencapai stok lebih dari 4 juta ton.

“Kita sudah diberi tanda-tanda keberhasilan, kita sedang menuju kedaulatan pangan dan sebentar lagi kita bisa dengan gagah menatap muka, kita sudah bisa mengatakan, ya Indonesia sekarang berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita tidak takut bangsa mana pun. Kita menatap masa depan dengan gembira,” kata Presiden dalam publikasi yang dikutip Sabtu (07/06/2025).

Terkait komoditas jagung, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa dirinya telah menerima komitmen kuat dari Mentan dan Kapolri mengenai kesiapan Indonesia mulai menghentikan impor dan mengekspor jagung. Langkah ini menandai titik balik penting dalam kebijakan pangan nasional sebab tidak ada lagi kebijakan impor yang akan dilakukan pemerintah. “Saya diberi jaminan oleh dua tokoh Indonesia (Mentan dan Kapolri) yang hebat untuk menjamin tahun 2026 Indonesia tidak impor jagung lagi,” jelas Presiden.

Presiden menambahkan, swasembada pangan adalah kunci dari keamanan negara. Lebih dari itu, swasembada pangan adalah kunci dari kemerdekaan. Tidak ada bangsa yang merdeka sesungguhnya kalau bangsa itu tidak bisa produksi pangan sendiri.

“Karena itu perjuangan saya selama saya di politik saya selalu fokus dan tidak akan tenang sebelum Indonesia swasembada pangan. Setiap provinsi harus swasembada pangan, setiap pulau harus bisa produksi pangan sendiri,” papar Presiden.

Dalam kesempatan yang sama, Mentan Amran menyampaikan terima kasih atas perhatian besar Presiden Prabowo terhadap sektor pertanian sehingga Indonesia bisa menuju swasembada pangan. “Untuk itu, kami pastikan produksi beras dan jagung adalah fokus yang akan kita kerjakan di tahun-tahun berikutnya,” jelas Mentan.

Produksi beras nasional mengalami lonjakan signifikan sepanjang Januari-Juli 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi produksi beras 21,76 juta ton, meningkat 2,83 juta ton dari periode sama 2024. Selain itu, produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% diperkirakan mampu mencapai 9,45 juta ton pada Januari-Juli 2025.

Sebelumnya, Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan produksi diperkirakan meningkat sebesar 0,98 juta ton atau 11,08% dibandingkan periode Januari-Juli 2024 yang hanya 8,51 juta ton.