JAKARTA, AW-Tani Merdeka Indonesia (TMI) siap membantu Perum Bulog menyerap hasil panen gabah dari petani sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) minimal Rp 6.500 per kilogram (kg). Hal itu merupakan komitmen organisasi tersebut sesuai arahan Ketua Dewan Pembina TMI Sudaryono untuk terus bergerak mewujudkan kesejahteraan petani di Indonesia.

Ketua Umum TMI Don Muzakir menjelaskan, pihaknya siap membantu pemerintah, khususnya Bulog, dalam menyerap hasil panen gabah dari petani. Hal itu merupakan komitmen TMI sesuai arahan Ketua Dewan Pembina TMI Sudaryono untuk terus bergerak mewujudkan kesejahteraan petani di Indonesia.

“Ini komitmen kita untuk bersama berjuang mewujudkan kesejahteraan petani, sesuai arahan ketua dewan pembina kami di TMI Mas Sudaryono yang kini merupakan Wakil Menteri Pertanian dan juga Ketua Dewas Bulog,” kata Don dalam keterangan yang dikutip Minggu (30/03/2025).

TMI telah bekerja sama dengan banyak pihak di berbagai daerah di Jawa Timur (Jatim) untuk menjembatani petani dengan Bulog. Dengan adanya kerja sama itu, TMI berkomitmen terus mendukung pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik, salah satunya melalui penyerapan gabah yang optimal. “Kami ingin memastikan hasil panen petani bisa terserap dengan baik dan maksimal oleh Bulog, agar stabilitas harga dan pasokan pangan tetap terjaga,” ujar Don.

Don mengatakan itu saat hadir dalam penandatanganan secara resmi kerja sama antara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) TMI dan Kantor Wilayah Perum Bulog Jatim di Kota Malang, Jatim, pada 17 Maret 2025. Kerja sama strategis itu bertujuan mendukung pencapaian swasembada pangan di Jatim, dengan menggandeng Bulog Jatim diharapkan kesejahteraan petani dapat terwujud pula.

Kedua pihak sepakat bekerja sama dalam menyerap hasil panen gabah dari petani, sehingga dapat memperlancar distribusi pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di daerah tersebut. Kerja sama tersebut juga untuk mengawal dan mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan HPP gabah kering panen (GKP) para petani menjadi Rp 6.500 per kg melalui Bulog.

Kurangi Impor

Sementara itu, Pemimpin Wilayah Bulog Jatim Langgeng Wisnu Adinungroho mengapresiasi tinggi TMI yang telah bersedia berperan aktif dalam mendukung swasembada pangan di Jatim. Kerja sama itu merupakan langkah penting dalam meningkatkan kapasitas penyerapan gabah di tingkat lokal serta mendukung kelancaran distribusi hasil pertanian.

“Melalui kerja sama strategis ini, kita berharap dapat meningkatkan efisiensi penyerapan gabah dari petani dan mengurangi ketergantungan impor. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap ketahanan pangan di Jatim, khususnya dalam memastikan pasokan beras yang cukup untuk masyarakat,” jelas Langgeng.

Bulog sendiri berperan dalam menjaga stabilitas harga pangan, terutama beras, dan memastikan pasokan pangan bagi masyarakat tetap aman. Dengan adanya kolaborasi dengan TMI, Bulog semakin optimis dalam mencapai target swasembada pangan yang telah ditetapkan pemerintah.

Acara tersebut juga dihadiri Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim Chusni Mubarok. DPRD Jatim mendukung kerja sama antara Bulog dan TMI karena sangat penting dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Jatim.

“Pencapaian swasembada pangan di Jatim prioritas utama dan kerja sama ini langkah positif untuk memastikan petani mendapatkan harga yang adil dan hasil panennya dapat terserap dengan baik. Kami dari DPRD Jatim akan terus mendukung upaya-upaya seperti ini agar target swasembada pangan bisa tercapai optimal,” kata Chusni.

Sebagai Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim yang membidangi ekonomi dan pertanian, Chusni berharap kerja sama itu dapat memperkuat sektor pertanian di Jatim, terutama dalam hal distribusi dan pengelolaan hasil pertanian.

“Yang terpenting, petani bisa tersenyum sejahtera, karena ini cita-cita Presiden Prabowo, cita-cita para pendiri bangsa dan ini amanat konstitusi. Kita semua harus memuliakan para petani Indonesia, mengingatkan pentingnya peran petani dalam menjaga ketahanan pangan dan ekonomi lokal bangsa Indonesia,” tandas Chusni.