JAKARTA, AW-Kementerian Pertanian (Kementan) serempak melakukan percepatan tanam padi di Jawa Tengah (Jateng) dan Banten demi mengakselerasi swasembada pangan nasional. Dengan gerakan percepatan tanam padi serempak di berbagai titik, Kementan optimistis swasembada pangan nasional bisa diwujudkan lewat langkah konkret, terencana, dan gotong royong di lapangan.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Andi Nur Alam Syah mengatakan, upaya percepatan tanam padi terus digencarkan Kementan di berbagai daerah sebagai bentuk implementasi arahan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Melalui koordinasi terpadu antara pusat dan daerah, kegiatan olah tanah dan tanam padi dilakukan serempak di sejumlah wilayah potensial, termasuk di Jateng dan Banten.
“Kementan memastikan kolaborasi lintas sektor antara Ditjen PSP, Ditjen Tanaman Pangan, dinas pertanian daerah, dan para petani akan terus diperkuat. Identifikasi dan percepatan pengolahan lahan potensial terus dilakukan agar momentum tanam Mei benar-benar dioptimalkan sehingga menjadi pengungkit produksi beras nasional,” ungkap Andi Nur Alam dalam publikasi yang dikutip Minggu (18/05/2025).
Dirjen PSP Kementan Andi Nur Alam Syah turun langsung mengawal percepatan tanam padi di Desa Dempelrejo, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, Jateng, pada 1 Mei 2025). Di lokasi itu, terdapat lahan 85 hektare (ha) yang sebelumnya tertunda pengolahannya akibat keterbatasan alsintan dan air. “Lahan ini sudah lebih dari dua bulan belum bisa diolah karena terbatasnya alat dan akses air. Tapi berkat pengerahan traktor roda empat dari brigade alsintan dan bantuan irigasi perpompaan dari Kementan, kita mulai percepat tanam hari ini,” ujar Andi.
Sebanyak 9 unit traktor roda empat dikerahkan untuk mempercepat olah lahan, terdiri atas 8 unit dari Brigade Alsintan Dinas Pertanian Provinsi Jateng dan 1 unit dari Dinas Pertanian Kabupaten Kendal.
Menurut Andi Nur Alam, percepatan tanam padi itu bagian dari strategi peningkatan luas tambah tanam (LTT) nasional yang harus dimaksimalkan pada Mei ini. Tim Satgas PSP juga telah diturunkan ke berbagai daerah untuk memetakan lahan-lahan serupa yang bisa segera diintervensi. “Kita terus bergerak, mengerahkan seluruh sumber daya yang ada. Mulai dari pompa air yang sudah kita distribusikan hingga alsintan yang kita optimalkan, baik dari stok eksisting maupun pengadaan baru tahun ini,” tegas Andi Nur Alam.
Di tingkat nasional, Jateng menunjukkan capaian luar biasa dalam realisasi tanam, target tanam di Jateng naik signifikan. “Awalnya target tanam Mei hanya 180 ribu ha. Tapi dengan kerja keras bersama, kita optimis bisa mencapai 282 ribu ha. Ini hasil sinergi antara pemerintah pusat, daerah, penyuluh, dan petani,” ujar Andi Nur.
Sementara itu, upaya percepatan tanam juga berlangsung di Banten. Kegiatan tanam digelar di Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, sebagai bentuk konkret dukungan daerah terhadap program swasembada pangan nasional. Di lokasi tersebut, Sesditjen PSP turut mengawal proses percepatan bersama Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten.
Kementan menargetkan Banten mampu menaikkan target LTT dari 62 ribu ha menjadi 71.670 hektare atau naik 15%. Peningkatan target itu juga dibarengi intervensi masif alsintan, mulai dari tahap pratanam, tanam, hingga pascapanen. “Kami yakin, dengan dukungan alsintan dari pemerintah pusat, seluruh kabupaten/kota di Banten dapat mengoptimalkan proses tanam musim ini. Ini langkah penting menjaga produksi pangan di Banten,” ujar Agus M Tauchid, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus mendorong berbagai langkah konkret dalam meningkatkan produksi nasional. Berdasarkan data BPS, produksi padi nasional pada triwulan I-2025 tumbuh 51,45% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Momentum ini terus dijaga agar target swasembada pangan nasional segera terwujud. “Lonjakan ini sangat luar biasa. Ini menunjukkan bahwa kerja keras petani, dukungan penuh pemerintah benar-benar mendorong lompatan besar di sektor pangan,” jelas Mentan Amran.