JAKARTA, AW-Regenerasi petani Indonesia dengan mendorong para petani muda untuk terjun ke sektor pertanian terus digalakkan pemerintah. Kementerian Pertanian (Kementan) misalnya, sejak 2023 telah menginisiasi Program Brigade Pangan sebagai salah satu bentuk regenerasi petani Indonesia yang di antaranya diterapkan di Provinsi Jambi. Lewat Brigade Pangan, petani muda di Jambi berhasil meraup pendapatan Rp 20 juta per bulan dari sektor pertanian.
Salah satu kisah sukses Brigade Pangan datang dari Awalludin Fajar (31), pemuda asal Desa Simpang Datuk, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Sebagai Ketua Brigade Simpang Datuk 3, Awalludin memimpin 15 anggota yang secara kolektif mengelola lahan 205,09 hektare (ha).
Dengan sistem kerja berbasis kelompok dan dukungan dari Kementan, mereka berhasil membuktikan bahwa bertani bisa menjadi profesi yang menjanjikan secara ekonomi. “Dari analisis musim tanam terakhir, anggota Brigade kami yang terlibat dalam budi daya bisa menghasilkan rata-rata Rp 20 juta per bulan,” kata Awalludin dalam publikasi Kementan yang dikutip Rabu (14/05/2025).
Tidak hanya dari budi daya, pendapatan juga diperoleh melalui peran sebagai operator alat mesin pertanian (alsintan) seperti combine harvester. Dalam waktu 20 hari masa panen, operator dapat meraup penghasilan hingga Rp 20 juta, sementara helper memperoleh sekitar Rp 6 juta. Brigade Pangan di Simpang Datuk juga mencatat peningkatan produktivitas signifikan. Jika sebelumnya hasil panen hanya 3,2-4 ton per ha, kini naik menjadi 5-6 ton per ha berkat pendampingan teknis, pola tanam yang lebih efisien, dan dukungan alat pertanian modern.
Kementan telah menyalurkan berbagai bantuan alsintan kepada Brigade Pangan tersebut, mulai dari combine harvester, traktor roda empat dan dua, pompa air, hingga rotavator, yang semuanya mendorong efisiensi kerja dan peningkatan hasil panen.
Modernisasi pertanian yang digagas melalui program Brigade Pangan turut mengubah persepsi generasi muda terhadap profesi petani. Kini, bertani dipandang sebagai usaha yang menguntungkan dan berkelanjutan. “Harga gabah juga semakin stabil. Bulog membeli dengan harga Rp 6.500 per kilogram, jadi pendapatan kami lebih terjamin,” jelas Awalludin.
Terus Diperkuat
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, Brigade Pangan menjadi langkah strategis Kementan dalam mewujudkan regenerasi petani Indonesia dan swasembada. Program itu terus menunjukkan dampak signifikan dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani, khususnya generasi muda.
“Keberhasilan Awalludin dan rekan-rekannya mencerminkan efektivitas program Brigade Pangan sebagai bagian dari strategi akselerasi swasembada pangan nasional, sekaligus upaya konkret dalam melakukan regenerasi petani Indonesia di tengah tantangan perubahan iklim dan ketahanan pangan global,” ungkap Mentan Amran.
Dalam berbagai kesempatan, Mentan Amran menyebutkan, Brigade Pangan akan terus diperkuat sebagai garda terdepan modernisasi pertanian. Program ini dirancang untuk mendorong pertanian berbasis bisnis dan teknologi yang dikelola oleh generasi muda. “Brigade Pangan akan menjadi motor penggerak yang terampil, profesional, dan berorientasi bisnis. Ini adalah investasi untuk masa depan pertanian Indonesia,” tegas Mentan Amran.
Dengan komitmen kuat pemerintah, program ini diharapkan terus mencetak petani muda tangguh, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat fondasi menuju Indonesia swasembada pangan dan berdaulat.