JAKARTA, AW-Penguatan lembaga penelitian dan pengembangan komoditas unggulan pertanian dapat mengulang kejayaan kopi, gula, dan rempah. Penguatan lembaga penelitian dan pengembangan dapat menghasilkan varietas adaptif terhadap perubahan iklim, bahkan mampu mendukung strategi hilirisasi guna peningkatan nilai tambah dan kesejahteraan petani.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy memaparkan sejarah pembangunan pertanian Indonesia di masa lampau. Kekayaan alam Indonesia mampu memberikan kejayaan bagi rakyatnya. Bahkan VOC pada masanya mampu menguasai dunia karena disokong dari hasil bumi Nusantara.
“Rempah, gula, kopi kita adalah kekayaan kita yang pernah menjadikan Belanda menjadi negara yang makmur di Eropa. Bisakah ini kita ulangi Pak Amran (Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman)? Bisakah kita bangkitkan ini semua? Dengan semangat seperti yang dilakukan Pak Amran, saya yakin ini bisa,” ungkap Rachmat optimistis.
Menurut Rachmat, kejayaan pertanian Indonesia dapat dikembalikan melalui penguatan lembaga penelitian dan pengembangan komoditas unggulan. Riset pertanian mampu menghasilkan varietas yang adaptif terhadap perubahan iklim bahkan mampu mendukung strategi hilirisasi guna peningkatan nilai tambah dan kesejahteraan petani.
“Pak Amran, saya titip satu saja. Lembaga penelitian kita dihidupkan. Apa yang harus kita teliti dan bagaimana kita harus meneliti supaya Indonesia bangkit kembali seperti yang tadi digagas oleh Pak Amran. Kopi, cokelat, rempah akan menjadi unggulan tidak hanya pada masa lalu, tidak hanya masa kini, tapi juga masa akan datang,” harap Rachmat.
Rachmat Pambudy mengatakan hal itu saat menghadiri Kongres Tani Indonesia yang digelar oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta pada 24 Juni 2025. Dalam kesempatan itu, Menteri Rachmat memuji Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan optimistis di tangan Mentan Amran maka pertanian Indonesia akan bangkit lebih kuat.
Menteri Rachmat memberikan apresiasi tinggi atas kepemimpinan Mentan Amran dalam mendorong kebangkitan sektor pertanian nasional. “Saya coba pelajari sejak RI berdiri. Dari Mentan pertama Pak Surachman sampai hari ini Pak Amran, hanya Pak Amran yang pernah tiga kali jadi menteri. Satu kali periode pertama Presiden Jokowi. Satu kali lagi Presiden Jokowi menjelang berakhir, dan setelah itu menjadi menteri saat Pak Prabowo menjadi presiden,” kata Rachmat.
Dalam publikasi yang dikutip Rabu (25/06/2025) disebutkan, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menilai Mentan Amran merupakan sosok yang tepat untuk mengomandani sektor pertanian Indonesia. Bahkan di tengah berbagai tantangan yang ada, Mentan Amran mampu menjaga sektor pertanian tetap stabil.
“Pak Amran tadi memberi semangat kita bahwa memang pertanian itu tidak mudah, tapi berkali-kali Pak Amran membuktikan ada harapan baru. Terus terang pada waktu saya dipanggil Pak Prabowo, saya juga mendukung Pak Amran jadi Menteri Pertanian karena saya yakin Pak Amran jauh lebih bagus dari siapapun yang menjadi Menteri Pertanian pada masanya,” jelas dia.
Di kesempatan sama, Mentan Amran mengemukakan capaian sektor pertanian khususnya komoditas beras yang menunjukkan hasil memuaskan. Mulai dari proyeksi produksi padi yang naik tajam di 2025 hingga rekor stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang tembus lebih dari 4 juta ton. “Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) merilis proyeksi produksi padi melompat, tahun ini 34,6 juta ton. Kemudian FAO merilis proyeksi produksi 2025 sebesar 35,6 juta ton. Lalu, stok beras kita 4 juta ton. Ini hasil kerja keras kita semua,” kata Mentan Amran.
Ke depan, Kementan akan terus mengakselerasi berbagai program untuk mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, mulai dari swasembada pangan, biofuel, hilirisasi, bahkan Makan Bergizi Gratis (MBG). Mentan Amran meyakini bahwa di tengah tantangan global yang kian kompleks, pertanian harus menjadi garda depan ketahanan bangsa.