JAKARTA, AW-Pengembangan 14 komoditas perkebunan menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, salah satunya tebu. Pengembangan komoditas perkebunan tebu dilakukan dalam rangka mendukung swasembada gula nasional yang ditargetkan bisa tercapai dalam waktu dekat, antara lain melalui peningkatan produktivitas tanaman.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pertumbuhan sektor perkebunan berpotensi bisa menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Karena itu, pemerintah saat ini bergerak cepat dengan memfokuskan pengembangan pada 14 komoditas perkebunan prioritas, di antaranya tebu, kelapa sawit, kakao, kopi, karet, kelapa, dan lainnya.

“Kalau kita hitung, dari 100 ribu hektare (ha) lahan bongkaran, hasilnya bisa meningkat dari 4 ton menjadi 8 ton per ha. Jika Bapak memiliki 15 ribu ha, potensi peningkatannya bisa 500 ribu ton. Katakanlah minimal 400 ribu ton. Apa artinya? Tahun depan kita berpotensi swasembada gula kristal putih (GKP). Bahkan mungkin bisa tercapai tahun ini, namun paling lambat tahun depan,” ujar Mentan.

Mentan Amran mengatakan hal itu di hadapan ratusan petani dan pemangku kebijakan pertanian saat Sarasehan di Kebun Tebu Jengkol C5, Kediri, Jawa Timur (Jatim), Selasa (15/07/2025). Setelah swasembada gula konsumsi atau GKP tercapai maka dilanjutkan dengan swasembada gula rafinasi. “Selanjutnya, dalam 2-3 tahun ke depan, tahun 2026, 2027, dan 2028, kita targetkan bisa mencapai swasembada gula rafinasi, termasuk untuk kebutuhan industri dan seterusnya,” ujar Mentan Amran.

Mentan menyatakan kesiapan untuk menyelesaikan seluruh mandat Presiden Prabowo terkait swasembada pangan salah satunya melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. “Tugas saya sudah saya selesaikan dengan Pak Dirut. Aku ini rakyat kecil yang diperintah, dan aku jalan. Kami ingin perkebunan Indonesia menjadi contoh, bukan hanya di Indonesia, tapi di dunia,” tandas Mentan Amran.

Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang akrab disapa Wagub Emil Dardak memuji Mentan Amran sebagai sosok yang begitu peduli kesejahteraan petani tebu. Mentan Amran disebut pemimpin yang bergerak cepat demi kesejahteraan petani tebu dengan memberi solusi.

Wagub Emil Dardak mengapresiasi tinggi terhadap kinerja Mentan Amran dalam mendukung percepatan swasembada gula dan peningkatan kesejahteraan petani tebu di Jatim. Dalam sambutannya di hadapan ratusan petani dan pemangku kebijakan pertanian, Wagub Emil menyebut Mentan Amran sebagai sosok pemimpin yang ‘kerja gak pake lama’. “Ini sudah ketiga kalinya kami bertemu dengan Bapak Mentan hanya dalam waktu kurang dari sebulan. Beliau hadir langsung di tengah petani, fokus, dan menjalankan arahan Presiden dengan luar biasa,” kata Emil saat acara sarasehan tersebut.

Bawa Semangat Baru

Didampingi Plt Dirjen Perkebunan serta jajaran eselon 1 Kementerian Pertanian (Kementan), kunjungan Mentan Amran ke Jatim dinilai membawa semangat baru bagi sektor pertanian, khususnya komoditas tebu. Emil mengatakan, pada pertemuannya pada waktu lalu dengan Mentan Amran di Kabupaten Lumajang, Mentan Amran sudah melakukan diskusi intensif dengan berbagai pihak untuk mengidentifikasi titik-titik permasalahan di Kabupaten Lumajang.

“Demi membawa aspirasi para petani, Bapak Menteri bahkan melakukan lobi hingga ke tingkat tertinggi langsung kepada Bapak Presiden dan juga kepada Menteri lain saat kunjungan ke Rusia.Bayangkan, di Rusia pun beliau tetap melobi demi perjuangan para petani tebu, agar Bapak Presiden dapat memberikan arahan yang solutif untuk menjawab kebutuhan para petani di dalam negeri. Prinsipnya GPL, Gak Pake Lama,” kata Emil.

Wagub Emil Dardak juga menyampaikan, program peningkatan produksi gula di Jatim telah dijalankan sejak 2014 melalui Pergub No 87 Tahun 2014 yang sejalan dengan Perpres No 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula. “Jatim menyumbang lebih dari separuh produksi gula nasional. Tahun kemarau ini, produksi meningkat hingga 50% mencapai 16,8 juta ton dari 245 ribu ha areal tebu. Konversinya menjadi 1,27 juta ton gula, namun kita terus optimis karena berdasarkan taksasi awal, Jatim memprediksi produksi gula bisa 1,4 juta ton. Ini kerja keras semua pihak,” ujar Wagub dalam publikasi yang dikutip pada hari yang sama.

Emil optimistis dengan peningkatan produksi gula melihat semangat para petani, BUMN sektor gula, hingga kepala daerah. “Insyaallah, rendemen tinggi bukan lagi hanya milik Thailand atau Australia. Tapi bisa jadi kenyataan di tanah Jarim kita,” tambah Emil. Kabupaten Kediri merupakan penghasil tebu terbesar kedua di Jatim dengan lebih dari 20 ribu ha areal panen per tahun dan tiga pabrik gula aktif yakni Pesantren Baru, Meritjan, dan Ngadiredjo.

“Jatim siap all out. Semua sumber daya akan kita kerahkan. Kita tahu petani itu butuh solusi konkret, dan konkret itu harus didukung anggaran. Insyaallah kami akan terus bekerja keras bersama Bapak Mentan dan seluruh elemen untuk mewujudkan swasembada gula dan petani tebu yang lebih sejahtera,” kata Wagub Emil