JAKARTA, AW-Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pelaksanaan pemotongan hewan kurban pada Iduladha 2025 berjalan sesuai prinsip kesehatan hewan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan. Di momentum Iduladha 2025, hewan kurban yang dipotong dalam kondisi sehat, dipotong secara benar, dan dagingnya aman serta layak dikonsumsi.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Agung Suganda memastikan pelaksanaan kurban pada Iduladha 2025 berjalan sesuai prinsip kesehatan hewan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan. Seluruh petugas pemantau hewan kurban melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan melaporkan hasil pemantauan.
“Kita harus memastikan bahwa hewan kurban diperlakukan secara baik sejak sebelum dipotong, saat pemotongan, hingga penanganan produk dagingnya. Semua proses harus menjunjung tinggi standar kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan,” ungkap Agung dalam publikasi yang dikutip Sabtu (07/06/2025).
Dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University Supratikno menambahkan, penyembelihan hewan kurban harus sah secara syariat dan juga mengandung nilai ikhsan. ”Lima prinsip kesejahteraan hewan harus dijadikan pedoman utama, yang mana hewan harus bebas dari lapar dan haus, bebas dari ketidaknyamanan, bebas dari rasa sakit dan cedera, bebas dari rasa takut dan stres, serta bebas mengekspresikan perilaku alaminya,” jelas Supratikno.
Kementan juga menjamin stok hewan kurban nasional mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Data Ditjen PKH Kementan menyebutkan, total ketersediaan hewan kurban 2025 diperkirakan 3.217.397 ekor (sapi 784.668 sapi, kerbau 34.840, kambing 1.438.452, domba 959.437) dan kebutuhan hanya 2.074.269 ekor (sapi 703.348, kambing 913.444, domba 443.023, dan kerbau 14.454). “Selain cukup secara kuantitas, aspek kesehatan dan kesejahteraan hewan juga jadi prioritas agar hewan kurban yang tersedia memenuhi syarat syariah dan kesehatan,” ujar Agung.
Dalam kesempatan itu, Agung mengatakan, Kementan juga mengawasi distribusi dan penyembelihan sapi kurban dari Presiden Prabowo Subianto. Presiden Prabowo memberikan bantuan 578 sapi kurban ke 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia. Kementan memastikan proses distribusi dan penyembelihan hewan kurban itu berjalan sesuai syariat dan prinsip kesejahteraan hewan. “Ini bukan tugas ringan. Kita harus pastikan hewan kurban dalam kondisi sehat, dipotong secara benar, dan dagingnya aman serta layak dikonsumsi,” kata Agung.
Sementara itu, Maulana, perwakilan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Ash Shalihin, Jakarta Utara, merasa bersyukur atas kepercayaan yang diberikan untuk menerima bantuan kemasyarakatan. “Kami pastikan proses penyembelihan akan terdokumentasi dengan baik dan penyaluran daging dilakukan secara adil kepada masyarakat yang berhak,” ungkap dia.
Pelaksanaan pengawasan hewan kurban tahun ini difokuskan pada pemeriksaan dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), pemeriksaan ante-mortem dan post-mortem, legalitas tempat pemotongan, serta jaminan penerapan prinsip kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet) dan kesejahteraan hewan (kesrawan).
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, semangat Hari Raya Iduladha bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, melainkan bentuk empati dan berbagi bersama. Tahun ini, Mentan Amran menyalurkan 62 ekor hewan kurban yang didistribusikan di Jakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan lainnya. “Kita ingin berbagi pada saudara-saudara kita yang kurang mampu. Kami pernah merasakan apa yang dirasakan saudara-saudara kita. Kami lama hidup susah, jadi itu selalu mengingatkan kami bahwasanya saudara kami selalu ingin berbagi pada saudara kita” ujar Mentan.