JAKARTA, AW-GP Ansor memiliki Patriot Ketahanan Pangan yang fokus sebagai penyuluh pertanian, pelaku usaha, pengelola limbah, dan pengelola logistik pangan. Dengan Patriot Ketahanan Pangan itu, GP Ansor siap mengawal swasembada dan pemberantasan mafia pangan yang dikomandoi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Dukungan terhadap langkah berani Mentan Amran dalam memperkuat ketahanan pangan dan memberantas mafia pangan terus mengalir. Kali ini, dukungan datang dari Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor Addin Jauharuddin yang menyebut kinerja Mentan Amran bersama jajarannya terbaik (top) dan sejalan dengan semangat kader Ansor dan Banser di seluruh Indonesia. “Kita punya komitmen yang tinggi seluruh kader Ansor se-Indonesia dan Banser untuk sama-sama menyukseskan program negara yaitu swasembada pangan,” ujar Addin usai bertemu Mentan pada 8 September 2025.
Menurut dia, perjuangan GP Ansor dan Banser dalam menggerakkan ekonomi rakyat dari bawah selaras dengan visi Kementerian Pertanian (Kementan). “Wilayah garapan kami mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, hingga peternakan. Saya pikir semangatnya sama, bahwa ekonomi dari bawah harus tumbuh, rakyat harus sejahtera, dan ekosistem ekonomi di desa harus sama-sama berkembang,” tambah dia.
Addin menjelaskan, GP Ansor sudah memiliki Patriot Ketahanan Pangan di seluruh daerah. Mereka digerakkan dalam empat fokus utama, kader Ansor-Banser sebagai penyuluh pertanian, pelaku usaha pangan, pengelola limbah pangan, hingga pengelola logistik pangan. “Ini semua kita gerakkan se-Indonesia, dan alhamdulillah sejalan dengan arah kebijakan Pak Mentan,” tegas dia dalam publikasi Kementan yang dikutip Senin (08/09/2025).
Tak hanya itu, GP Ansor juga siap berada di garda terdepan mendukung langkah Mentan dalam memberantas mafia pangan. “Kami mendukung sepenuhnya. Apa yang pemerintah butuhkan, kami siap di lapangan. Bahkan ketika Pak Mentan turun ke daerah-daerah, kami pun siap ikut mengawal agenda-agenda lapangan tersebut,” kata Addin. Dia menegaskan kembali pandangannya soal kinerja Mentan Amran. “TOP, kita dukung semuanya. Pak Mentan luar biasa, dan tadi juga bicara soal mafia pangan. Kita gerak bersama-sama,” tandas dia.
Sementara itu, Mentan Amran, dalam beberapa kesempatan, menegaskan, mafia pangan tidak boleh dibiarkan menguasai ekosistem agribisnis nasional. Hasil investigasi Kementan menemukan 212 dari 268 merek beras premium tidak sesuai standar, dan kasus ini telah dilaporkan kepada aparat penegak hukum. “Kami tidak akan tinggal diam. Mafia pangan ini merugikan petani, memukul konsumen, dan menciptakan ketidakadilan. Negara tidak boleh kalah. Kami akan terus bertindak tegas,” kata Mentan.
Mentan juga menyinggung masalah serius lain di lapangan, yakni pupuk palsu dan tata kelola pupuk bersubsidi yang merugikan petani hingga Rp 3,2 triliun. “Bayangkan, petani yang hanya bermodal pinjaman KUR harus menanggung kerugian besar karena pupuk yang digunakan tidak memiliki unsur hara. Ini persoalan serius yang harus ditangani kolektif,” tegas dia.
Mentan menilai, tanpa sinergi lintas sektor, sulit bagi pemerintah menuntaskan persoalan pangan yang kompleks. Karena itu, dukungan dari elemen masyarakat, termasuk GP Ansor dan Banser, diyakini akan memperkuat langkah pemerintah dalam menjaga kedaulatan pangan nasional.