JAKARTA, AW-Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengapresiasi peran Perum Bulog dalam memacu serapan gabah petani dan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) pada pendistribusian pupuk bersubsidi selama ini. Meski begitu, Kementerian Pertanian (Kementan) meminta Bulog dan PIHC bergerak lebih cepat untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional.

Mentan menegaskan bahwa dukungan dari Bulog dan PIHC sangat penting dalam mewujudkan visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk membangun ketahanan pangan nasional yang kuat dan berdaulat. Kinerja optimal Bulog dan PIHC sangat penting dalam membangun fondasi pertanian nasional yang kuat.

Kedua lembaga BUMN itu memainkan peran strategis, yakni Bulog menjamin stabilitas harga dan pasokan pangan serta PIHC memastikan petani memiliki akses pupuk secara merata dan berkelanjutan. Sinergi Bulog dan PIHC menjadi tulang punggung dalam mewujudkan target besar swasembada pangan yang telah dicanangkan pemerintah. “Kita harus bergerak cepat dan kompak,” jelas Mentan.

Mentan ingin semua pihak di sektor pangan dan pertanian bekerja dengan hati dan semangat melayani rakyat. “Kita tidak bisa bekerja biasa-biasa saja. Kita harus lari cepat, setiap hari saya pantau, alhamdulillah dengan tekanan yang ada, hasilnya Bulog dan PIHC sangat luar biasa, sekali lagi saya berterima kasih,” jelas Mentan dalam publikasi yang dikutip Kamis (17/04/2025).

Setiba dari Yordania, Mentan Amran pada 16 April 2025 langsung inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Bulog dan PIHC. Sesaat setelah kembali dari kunjungan kenegaraan di Yordania dalam rangka mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto, Mentan Amran langsung memantau perkembangan serapan gabah dan distribusi pupuk bersubsidi.

Di sidak itu, Mentan mengecek serapan gabah di Bulog. Sedangkan di PIHC, Mentan mengecek langsung proses distribusi pupuk bersubsidi ke berbagai daerah dan mengapresiasi kinerja holding pupuk nasional yang telah bekerja maksimal dalam menjaga kelancaran distribusi hingga ke tingkat petani.

“Saya baru tiba dari Yordania mendampingi kunjungan Presiden Prabowo, langsung turun untuk memastikan ketersediaan pangan dan pupuk tetap aman. Alhamdulillah, saya bersyukur dan mengapresiasi kerja keras Bulog dan PIHC yang telah menjalankan tugas sangat baik,” papar Mentan.

Dua Fokus Kementan

Mentan menyatakan, sidak ke Bulog dan PIHC karena serapan gabah dan distribusi pupuk menjadi dua fokus utama pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Sesuai laporan yang diterima, Mentan memastikan serapan gabah oleh Bulog telah menembus 2.760.141,01 ton hingga pertengahan April 2025, sebuah capaian yang sangat signifikan dalam mendukung ketersediaan stok beras nasional.

Sidak itu menjadi penegasan bahwa Kementan di bawah kepemimpinan Mentan Amran terus bergerak aktif dan responsif dalam menjaga stabilitas pangan nasional, termasuk memastikan distribusi pupuk merata dan tepat waktu di tengah masa tanam yang sedang berlangsung.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional Januari–Maret 2025 diperkirakan naik 62%, angka itu akan bertambah signifikan bila dihitung sepanjang Januari–Mei 2025 dengan proyeksi 16,62 juta ton atau naik 1,83 juta ton (12,4%) dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 14,78 juta ton.

Angka itu capaian tertinggi dalam tujuh tahun terakhir dan mencerminkan pemulihan signifikan di sektor pertanian. Total produksi gabah kering panen (GKG) pada Januari–Mei 2025 mencapai 28,85 juta ton, meningkat 3,18 juta ton (12,4%) dibandingkan periode sama tahun lalu 25,66 juta ton.