JAKARTA, AW-Malaysia dan Jepang mengakui kemampuan Indonesia dalam meningkatkan produktivitas tanaman padi, terutama pada lahan rawa. Indonesia mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) lahan rawa dari IP100 menjadi IP200. Artinya, lahan rawa yang semula hanya bisa ditanamin padi satu kali kini menjadi dua kali dalam setahun.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, keberhasilan peningkatan IP di lahan rawa itu menjadi perhatian internasional. Negara tetangga, seperti Malaysia dan Jepang, menunjukkan ketertarikan untuk mempelajari strategi Indonesia dalam meningkatkan produktivitas lahan rawa melalui pengelolaan air yang terintegrasi.

“Kemarin negara sahabat, Malaysia, datang, meminta bantuan, sebagai kakak tertua katanya. Minggu depan Jepang ke sini, ingin mempelajari bagaimana meningkatkan produktivitas di lahan seperti ini (rawa),” ujar Mentan Amran.

Mentan Amran menyatakan, sistem irigasi yang andal menjadi salah satu kunci utama peningkatan produktivitas tanaman padi di Indonesia. Dengan sistem irigasi yang andal maka lahan rawa, di antaranya di Sumatra Selatan (Sumsel), yang semula hanya bisa ditanami padi satu kali dalam setahun menjadi minimal dua kali setahun.

Mentan Amran menyampaikan pentingnya sistem irigasi yang andal sebagai salah satu kunci utama peningkatan produktivitas pertanian, khususnya tanaman padi, dalam kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto ke Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumsel, pada 23 April 2025. Saat itu, Presiden Prabowo dan Mentan Amran melakukan tanam padi di lahan rawa yang sebelumnya hanya memiliki IP100 kini telah menjadi IP200 melalui intervensi teknologi pertanian, termasuk penerapan sistem water management yang efektif.

Pada publikasi yang dikutip Kamis (24/04/2025), Mentan Amran menyebutkan, program optimalisasi lahan (oplah) lahan rawa di Sumsel mencapai 105 ribu hektare (ha) sawah dan ke depannya berpotensi menjadi 1 juta ha sawah. “Ini sebenarnya rawa, tempat buaya. Alhamdulillah, dengan program kita menjadi 105 ribu ha, tapi potensi 1 juta ha. Kalau katakan dua tahun selesai di sini saja bisa mengalahkan Jawa Timur,” tegas Amran.

Dengan irigasi yang tepat maka IP di lahan tersebut meningkat. “Water management itu salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi. Irigasi, ini kata kuncinya water management. Irigasi yang paling baik kita pakai. Ini diperbaiki, dioptimalisasi, kemudian dirawat,” papar Mentan kepada Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo di lokasi itu ikut serta langsung dalam proses penanaman padi menggunakan drone pertanian yang mampu menyebar benih secara efisien dan merata di area yang luas. “Saya kaget, ini pertama kalinya saya mencoba mengendalikan tanam menggunakan drone. Kalau menggunakan tenaga manusia butuh waktu 25 hari untuk tanam 1 ha, dengan drone bisa tanam 25 ha dalam satu hari,” jelas Presiden.

Setelah melihat langsung berbagai perkembangan dan capaian pertanian Indonesia, Presiden Prabowo yakin dan optimis langkah nyata ini menjadikan Indonesia tidak hanya mencapai swasembada pangan, tetapi juga menuju cita-cita besar, menjadi lumbung pangan dunia. Presiden menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Mentan Amran beserta seluruh jajaran Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, dan petani yang telah bekerja keras mewujudkan program tersebut, khususnya di wilayah Sumsel.