JAKARTA, AW-Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) menjamin kualitas beras Perum Bulog sesuai standar yang telah ditetapkan. Standar kualitas beras Perum Bulog diatur dalam Keputusan Kepala Bapanas No 16 Tahun 2025. Dengan kualitas yang demikian, beras milik pemerintah di Bulog siap disalurkan ke pasar pada semester II-2025.

Melalui Keputusan Kepala Bapanas No 16 Tahun 2025, harga pembelian pemerintah (HPP) untuk beras di gudang Bulog ditetapkan Rp 12 ribu per kilogram (kg). Pada HPP sebesar itu, Bulog diminta menyerap beras produksi dalam negeri dengan standar kualitas derajat sosoh minimal 95%, kadar air maksimal 14%, butir patah maksimal 25%, dan butir menir maksimal 2%.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi telah melakukan rangkaian kunjungan kerja dengan visitasi dan turun langsung ke Gudang Bulog Sukamaju, Palembang, Sumatra Selatan, pada 27 Mei 2025, guna melihat dan membuktikan kualitas dan stok beras Bulog. “Saya barusan cek kondisi beras di sini, serapan dalam negerinya bagus. Stoknya sekitar 22 ribu ton dari mitra-mitra strategis lokal yang ada di sini. Kadar air berasnya cukup baik, kita cek di 13,6-14%,” ungkap Arief.

Kunjungan Kepala Bapanas ke Sumsel itu juga untuk memastikan upaya akselerasi penyerapan gabah dan beras yang tengah digenjot pemerintah melalui Perum Bulog berjalan dengan baik. Arief mengaku bangga karena kualitas beras Perum Bulog yang dilihatnya cukup baik karena kualitas beras tidak kusam dan kadar airnya sesuai standar kualitas yang telah ditetapkan.

Hal lain yang menggembirakan baginya adalah stok beras di Palembang bersumber dari serapan dalam negeri. “Untuk itu, pemerintah mau terima kasih kepada teman-teman Bulog, khususnya di Sumatra Selatan ini. Mudah-mudahan apa yang kita upayakan ini dapat membantu teman-teman petani dengan harga gabah kering panen (GKp) Rp 6.500 per kg,” papar Arief dalam publikasi yang dikutip Rabu (28/05/2025).

Selain membuktikan kualitas beras serapan dalam negeri masih baik, Kepala Bapanas menyatakan saat ini pemerintah menyiapkan program hilir dari cadangan di Bulog. “Selanjutnya, kita persiapan untuk program hilirnya. Jadi setelah ini, biasanya di semester dua nanti, kita gencarkan fungsi stabilisasi harga di masyarakat. Misalnya program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) hingga bantuan pangan beras,” ujar Arief.

Per 26 Mei, total stok beras Bulog telah mencapai 3,8 juta ton. Sementara realisasi penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) untuk 2025 ini totalnya 211 ribu ton, terdiri atas SPHP beras 181.200 ton, bencana dan keadaan darurat 298 ton, dan golongan anggaran 29 ribu ton.

Secara historis, penyaluran CBP cukup besar di tahun-tahun sebelumnya. Stok CBP di 2022 tersalurkan 1,27 juta ton dan 2023 total 2,69 juta ton. Sementara sampai akhir Desember 2024, total CBP yang telah disalurkan ke masyarakat mencapai 3,3 juta ton. Ini diperuntukkan bagi program bantuan pangan beras 1,9 juta ton, SPHP beras 1,4 juta ton, dan tanggap darurat 446 ton.