JAKARTA, AW-Pemerintah telah mencanangkan Desa Kertasana, di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, sebagai Desa Ekspor Ikan Mas Koki. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung penuh pengembangan Desa Budidaya sekaligus Desa Ekspor Ikan Mas Koki di wilayah Pandeglang tersebut menjadi lebih besar lagi.

Saat ini, ikan mas koki asal Indonesia telah diekspor ke berbagai negara, di antaranya Jepang, Filipina, Vietnam, Eropa, Australia, serta Afrika Selatan.

Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono mendukung Desa Kertasana menjadi pusat budidaya ikan mas koki. Budidaya ikan mas koki di Desa Kertasana merupakan potensi yang baik untuk meningkatkan perekonomian daerah. Untuk itu, KKP akan mendukung kegiatan produksi menjadi lebih besar sehingga desa tersebut menjadi unggulan tematik ikan koki secara nasional.

“Kami akan mendukung pengembangan budidaya ikan mas koki menjadi lebih besar. Supaya kalau orang mencari koki, ya mencarinya di sini. Jadi, memang setiap desa harus memiliki keunggulannya masing-masing. Kalau mau cari koki di sini, kemudian cari patin misalnya, bisa di Lebak,” ungkap Trenggono di lokasi budidaya ikan mas koki tersebut pada 8 Mei 2025.

Dalam publikasi yang dikutip pada hari yang sama, KKP akan menurunkan tim teknis guna mempelajari apa yang dibutuhkan dalam mendukung dan memperbesar produk unggulan ikan mas koki di Desa Kertasana yang menjadi besutan Kementerian Desa tersebut. Budidaya ikan mas koki di Desa Kertasana merupakan hasil kinerja BUMDes Karya yang dikelola masyarak di bawah binaan PT Limas Inti Makmur (LIM).

Selain memberikan pelatihan kultur pakan alami dan benih ikan hias, PT LIM membeli ikan dari BUMDes Karya tersebut. “Kolaborasi antara KKP dan Kementerian Desa akan terus kita intensifkan guna mewujudkan desa unggulan perikanan,” ungkap Menteri Trenggono.

Dalam program itu, PT LIM melakukan ekspor ikan mas koki ke Jepang, Filipina, Vietnam, Eropa, Australia, dab Afrika Selatan. Ekspor ikan mas koki dari Desa Kertasana setiap tahunya mencapai 2,5 juta ekor. “Permintaan sangat banyak, kita sampai tidak sanggup. Australia saja setiap dua minggu itu meminta 20-30 ribu ekor,” ujar perwakilan PT LIM Omar Dany.

KKP memiliki program pengembangan desa perikanan tematik untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat, terutama di daerah perikanan. Program itu mencakup pengembangan budidaya perikanan air tawar, payau, dan laut yang berbasis kearifan lokal.