JAKARTA, AW-Produk industri kerajinan ramah lingkungan makin diminati di pasar ekspor, baik yang dari bahan alami maupun bahan daur ulang. Bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk industri kerajinan ramah lingkungan, di antaranya bambu, biji mahoni, lidi, pisang, dan sebagainya.

Pemerintah akan terus memberikan askes promosi ke pasar internasional dan pedampingan guna menggenjot ekspor produk kerajinan ramah lingkungan nasional. Di 2024, total ekspor industri kerajinan menembus US$ 679 juta.

Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindusrian (Kemenperin) Reni Yanita mengungkapkan, Kemenperin terus mendorong para pelaku IKM kerajinan agar dapat mempromosikan dan menjalin relasi dengan para calon buyer internasional. Selain untuk mencari konsumen, relasi yang terjalin turut dapat memberikan manfaat bagi para IKM untuk menambah wawasan dan pengetahuannya terkait pasar ekspor.

“Dengan semakin meningkatnya kemampuan dan pengetahuan pelaku IKM kerajinan, nantinya diharapkan semakin terbuka peluang untuk dapat melakukan ekspor. Di sisi lain, kami juga memberikan berbagai program pembinaan kepada para pelaku IKM agar semakin meningkat kualitas dan kapasitasnya,” kata Reni Yunita.

Dalam publikasi yang dikutip Sabtu (03/05/2025) disebutkan, demi memperluas pasar bagi industri kerajinan nasional, Kemenperin tetap konsisten memberikan akses promosi ke pasar internasional melalui partisipasi pada berbagai pameran bertaraf internasional, baik yang digelar di dalam maupun luar negeri. Berbagai pembinaan dan pendampingan juga turut dilakukan agar pelaku IKM domestik kian berani dan punya kemampuan memasarkan produknya di pasar dunia.

Industri kerajinan berperan besar terhadap perekonomian nasional, termasuk berkontribusi dalam capaian nilai ekspor karena produk-produknya mampu berdaya saing di kancah global. Di 2024, kinerja ekspor industri kerajinan tercatat US$ 679 juta, negara tujuannya antara lain ke China, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, dan Belanda. Besarnya nilai ekspor itu menunjukkan produk kerajinan Indonesia makin mendunia.

Salah satu IKM yang berhasil menembus pasar ekspor adalah CV Palem Craft dari Kabupaten Bantul, DIY. Perusahaan itu baru saja melepas ekspor produknya ke Belanda senilai US$ 20.596 atau setara Rp 346 juta yang terdiri atas produk lampu, cermin, dan home decor lainnya.

Deddy Effendy, owner CV Palem Craft, mengungkapkan, produk CV Palem Craft yang diekspor mencerminkan harmoni antara desain kontemporer dan warisan lokal menghasilkan berbagai produk dekorasi rumah berbahan ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti bambu, batu apung, biji mahoni, rumput rayung, lidi, pisang, serta bahan baku lainnya. “Beberapa bahan adalah limbah yang jarang digunakan, tetapi dapat kami olah dan kemas jadi barang bernilai ekonomi lebih tinggi,” kata dia.

Bermitra dengan Petani

Bahan alami industri kerajinan ramah lingkungan di antaranya dipasok dari para petani lokal. CV Palem Craft juga bermitra dengan banyak petani lokal yang menyediakan bahan baku produk yang akan dibuat. Mitra penyedia bahan baku tersebut tidak hanya di DIY, tapi merambah hingga Jawa Tengah, Jawa Timur, dan luar Jawa. CV Palem Craft menjadi contoh tentang bagaimana inklusivitas industri kerajinan dapat memberi manfaat berkelanjutan bagi perputaran ekonomi masyarakat dan hal itu dapat menjadi pemacu pelaku IKM lainnya agar dapat mencapai hal yang sama.

Pelepasan ekspor produk industri kerajinan ramah lingkungan ke pasar Belanda oleh Kementerian Perindustrian, baru-baru ini. (Foto : Kementerian Perindustrian)

Reni Yanita menjelaskan, pelepasan eskpor CV Palem Craft menjadi simbol keberhasilan dalam menembus pasar global yang dapat memberikan manfaat dan keuntungan belipat bagi pelaku usaha. Ekspor CV Palem Craft ke Belanda menunjukkan industri home decor Indonesia memiliki potensi cemerlang di pasar internasional. “Kami mengapresiasi CV Palem Craft yang mampu menambah daftar buyer setelah sebelumnya juga rutin ekspor ke berbagai negara,” jelas Reni.

Selain memacu kinerja ekspornya, CV Palem Craft juga terus aktif membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di lingkungan sekitar pabrik. CV Palem Craft kini memiliki 40 orang pegawai dan saat permintaan meningkat dapat melibatkan lebih dari 500 perajin sebagai mitra perusahaan. Hal itu juga menunjukkan potensi yang sangat besar dari pelaku IKM kerajinan dalam turut memutar roda perekonomian masyarakat.

CV Palem Craft merupakan salah satu peserta Kegiatan Fasilitasi Partisipasi Pameran Ambiente 2025 di Messe Frankfurt, Jerman, pada 7-11 Februari 2025. Di kegiatan yang digelar Kemenperin itu, peserta terpilih merupakan pelaku IKM yang telah melalui proses seleksi, penguatan kapasitas, serta pendampingan yang dirancang strategis untuk menjawab kebutuhan pasar internasional.

Direktur IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Kemenperin Budi Setiawan menyampaikan, ekspor oleh CV Palem Craft itu bukti nyata bahwa produk kreatif Indonesia mampu bersaing di pasar global, asalkan diberi kemudahan akses, pelatihan dan kesempatan yang tepat. “Selain pembinaan dan pendampingan yang telah dilakukan, identitas produk, kualitas, dan keunikan produk CV Palem Craft turut berperan besar dalam keberhasilannya menembus pasar ekspor,” jelas dia.

Ditjen IKMA Kemenperin memfasilitasi 10 IKM Kerajinan dan Home Décor yang mana keikutsertaan Kemenperin pada Pameran Ambiente 2025 itu merupakan ke-15 kali sejak 2008. Hal itu tentu menjadi komitmen Kemenperin dalam memberikan akses promosi ke pasar ekspor berkualitas dan tepat sasaran bagi IKM kerajinan binaan.

Pameran Ambiente adalah salah satu pameran dagang terbesar di dunia untuk sektor barang konsumen sekaligus ajang temu bisnis bagi para pelaku industri di sektor interior decoration, gifts & premiums, table dan dinning ware. Di 2025, pameran itu diikuti 3.988 peserta pameran termasuk 48 peserta dari Indonesia.

Ditjen IKMA juga terus melakukan pengawasan dan monitoring kepada para pelaku IKM penerima fasilitasi pameran dan pendampingan, salah satunya dalam bentuk keberlanjutan dari kegiatan Pameran Ambiente yang mana IKM CV Palem Craft berhasil mendapatkan buyer baru hingga terjadi kesepakatan transaksi dan dilaksanakan pengiriman ekspor produk.

CV Palem Craft juga telah memiliki berbagai sertifikat seperti ISO 9001:2008, Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu (VLK), Sertifikat Business Social Compliance Inisiative (BSCI), Sertifikat Social Accountability (SAA), Sertifikat Underwriters Laboratories (UL), serta sertifikat lainnya.