JAKARTA, AW-Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengakselerasi langkah strategis dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Salah satu langkah konkret Kementan untuk menggapai swasembada pangan dilakukan di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan, melalui percepatan tanam dan program cetak sawah.
Target luas tanam di Kotabaru ditingkatkan dari 449 hektare (ha) menjadi 1.030 ha pada Agustus 2025. Selain itu, program cetak sawah 341 ha digenjot untuk menambah basis produksi pangan daerah. Langkah cetak sawah merupakan bagian dari strategi ekstensifikasi lahan yang kini jadi prioritas nasional untuk sektor pertanian.
Sekretaris Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Mulyono, yang juga Penanggung Jawab Swasembada Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, menekankan upaya bersama untuk percepatan tanam dan keberhasilan program cetak sawah. “Kementan mendorong swasembada pangan dari Kotabaru. Makanya, percepat tanam dan cetak sawah. Jangan menunda, harus segera tanam. Semua pihak harus berperan aktif agar target-target kita bisa tercapai,” kata Mulyono dalam publikasi yang dikutip Jumat (08/08/2025).
Mulyono mengatakan itu dalam rapat koordinasi percepatan tanam dan pendampingan kegiatan cetak sawah dan optimasi lahan yang digelar 5 Agustus 2025 bersama Wakil Bupati Kotabaru, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kotabaru, Dandim 1004/Kotabaru, Asisten II Sekda, penyuluh, serta berbagai pemangku kepentingan di daerah.
Progres pelaksanaan cetak sawah di Kotabaru telah berjalan dengan cukup baik. Ini ditandai dengan kontrak lahan seluas 341 hektare. Namun, ia mengingatkan pentingnya percepatan dan sinergi lintas instansi agar pelaksanaan kegiatan berjalan optimal. “Koordinasi dengan berbagai pihak harus terus dijaga agar implementasi di lapangan tidak menemui kendala,” ujar dia.
Mulyono juga menyoroti pentingnya peran penyuluh pertanian sebagai ujung tombak keberhasilan program. Ia meminta para penyuluh aktif mengidentifikasi lokasi cetak sawah dan optimasi lahan di wilayah tugasnya. “Penyuluh harus jadi garda terdepan. Jangan sampai tidak tahu program yang sedang berjalan. Mereka adalah sumber informasi sekaligus pengawal kegiatan di lapangan,” jelas dia.
Mulyono juga mendorong tim teknis dan pengawas kegiatan agar lebih terlibat dalam pengawalan teknis lapangan. Sebab, pendampingan yang kuat akan menjamin hasil yang lebih baik dan terukur. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam kesempatan berbeda selalu menegaskan bahwa program cetak sawah merupakan bagian dari upaya strategis Kementan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Melalui skema ekstensifikasi dan intensifikasi, langkah itu krusial untuk menjamin ketersediaan pangan dalam jangka panjang. “Program cetak sawah ini sudah kami laporkan kepada Bapak Presiden Prabowo, dan alhamdulillah berjalan dengan baik. Insyaallah seluruh kegiatan bisa selesai tepat waktu,” ujar Mentan Amran.