JAKARTA, AW-Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung tercapainya swasembada jagung di kawasan timur Indonesia (KTI). Salah satunya dengan terus mendorong terciptanya iklim usaha tani jagung yang kondusif sehingga panen raya menghasilkan produksi yang maksimal, seperti yang dilakukan PT Silvano Mynard (SMJ) dan para petani di Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kementan mendukung penuh pelaksanaan panen raya jagung di Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, sebagai bagian dari upaya memperkuat kemandirian pangan nasional. Panen jagung musim tanam pertama yang digelar pada 10 April 2025 di Lapangan Seminari Pius XII Kisol tersebut menjadi momentum penting dalam penguatan komoditas jagung. Kegiatan itu diinisiasi oleh PT SMJ dan melibatkan lintas kementerian, pemerintah daerah (pemda), hingga unsur TNI dan tokoh masyarakat.

Direktur Pakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Nur Saptahidhayat, yang mewakili Menteri Pertanian, mengapresiasi capaian PT SMJ dan para petani dalam menggarap 3.064 hektare (ha) lahan dengan produksi mencapai 12.821 ton jagung. “Ini contoh praktik pertanian ideal yang melibatkan benih unggul, manajemen budi daya yang optimal, dan kemitraan yang kuat antara petani dan pelaku usaha,” kata Sapta.

Kementan menekankan pentingnya kolaborasi multipihak dalam membangun ekosistem pertanian yang tangguh dan berdaya saing. “Model kemitraan seperti ini harus diperluas untuk menghadapi tantangan iklim dan fluktuasi pasar,” ujar Sapta dalam publikasi yang dikutip Minggu (13/04/2025).

Sedangkan Kementan menilai, keberhasilan panen raya di Manggarai Timur itu menunjukkan bahwa daerah-daerah di KTI memiliki kontribusi signifikan dalam mewujudkan swasembada pangan. “Semangat ini perlu terus digelorakan agar Indonesia mampu menjadi lumbung pangan dunia yang tangguh dan berkelanjutan,” jelas Sapta.

Bupati Manggarai Timur Agas Andreas menyebutkan, panen raya itu sebagai tonggak penting dalam kebangkitan sektor pertanian lokal. “Ini bukan sekadar panen, tapi simbol harapan dan masa depan petani kami. Pemerintah daerah siap mendukung program yang pro-petani,” kata Agas.

Komandan Kodim 1612/Manggarai Letnan Kolonel Infanteri Budiman Manurung juga menegaskan, keterlibatan TNI dalam program pangan merupakan bentuk kontribusi terhadap ketahanan nasional. “Panen ini bukti nyata bahwa kerja sama lintas sektor bisa menghasilkan dampak positif. Kami siap mendukung kemandirian pangan dan ekonomi kerakyatan,” jelas Budiman.