JAKARTA, AW-Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pengembangan ternak sapi lokal, di antaranya dengan mendukung langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar mengadakan lomba bibit sapi bali. Dengan kompetisi seperti itu akan mendorong para peternak untuk lebih serius dalam menjaga kualitas genetik dan mutu ternaknya.
Dalam publikasi yang dikutip Sabtu (12/04/2025), Pemkab Gianyar menggelar Lomba Bibit Ternak Sapi Bali Jantan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-254 Kota Gianyar. Acara tersebut berlangsung di Lapangan Banteng, Tegal Tugu, Gianyar, Bali, pada 11 April 2025.
Bupati Gianyar I Made Mahayastra menyampaikan, lomba itu bagian dari upaya pemkab dalam mendorong peternak lokal agar terus berinovasi dalam pengembangan sapi bali. “Kami ingin memotivasi para peternak untuk meningkatkan kualitas pembibitan, sekaligus menjaga keberlanjutan plasma nutfah lokal,” kata Mahayastra dalam sambutannya.
Pemkab Gianyara berharap kegiatan serupa dapat dilanjutkan dan ditingkatkan menjadi ajang tahunan di tingkat Provinsi Bali. Hal itu lantaran sapi bali memiliki potensi besar untuk mendukung kebutuhan daging nasional, khususnya di wilayah Bali. Kegiatan lomba itu juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten Gianyar, Unit Pelaksana Teknis lingkup Kementan, serta perwakilan dari Fakultas Peternakan dan Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
Sedangkan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Agung Suganda, yang diwakili Kepala BPTU-HPT Denpasar Hary Suhada, turut memberikan apresiasi atas pelaksanaan lomba tersebut. Kompetisi seperti itu mendorong peternak lebih serius dalam menjaga kualitas genetik dan mutu ternaknya. “Ini bagian dari pembangunan peternakan modern yang mengandalkan potensi lokal, kearifan tradisional, dan inovasi teknologi,” ujar Hary.
Sapi bali merupakan salah satu plasma nutfah asli Indonesia yang unggul dalam efisiensi pakan, daya adaptasi terhadap iklim tropis, dan kualitas karkas. Karena itu, Kementan mendorong seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, peternak, serta pemangku kepentingan lainnya, untuk terus bersinergi dalam memperkuat industri peternakan nasional.