JAKARTA, AW-Ikan tuna dari Koperasi Samber Binyeri Maju (KSBM) di Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Biak, Papua, tembus pasar Sulawesi. Hal itu menunjukkan ikan tuna dari Kalamo Biak makin diminati. Ke depan diharapkan ikan tuna dari Kalamo Biak bisa merambah pasar ekspor.

KSBM di Kalamo Biak kembali menunjukkan peningkatan produktivitas dalam pengelolaan usaha perikanan. Kini, ikan tuna hasil tangkapan nelayan setempat berhasil menembus pasar Kota Bitung, Sulawesi Utara. Sebanyak 14 ton ikan tuna beku dikirim ke Bitung bersamaan dengan pengiriman ke Semarang Jawa Tengah dengan jumlah yang sama pada 20 Maret 2025. Pengiriman ikan tersebut menandai lonjakan yang signifikan dalam skala bisnis usaha koperasi nelayan yang tumbuh sejak 2023.

Plt Dirjen Perikanan Tangkap KKP Lotharia Latif mengapresiasi capaian tersebut. Peningkatan produktivitas itu menjadi langkah maju KSBM sebagai tulang punggung ekonomi pesisir dengan dukungan kelembahaan dan strategi pasar yang baik. “Kami lihat perkembangan sangat positif dari KSBM dalam mengoptimalkan potensi perikanan di Biak Numfor. Semoga kedepannya tidak hanya pasar domestik namun bisa merambah pasar internasional,” ujar dia dalam publikasi yang dikutip Sabtu (22/03/2025).

KSBM dalam periode Mei 20240-Februari 2025 telah melakukan empat kali pengiriman ikan ke kota Semarang dengan total volume 64 ton. Kini, dengan semakin meningkatnya kepercayaan nelayan terhadap koperasi, KSBM menargetkan tiap bulannya pengiriman ikan sebanyak 16 ton ikan.

Sebelumnya, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan keberhasilan KSBM di Kalamo Biak diharapkan dapat menjadi contoh bagi koperasi nelayan lainnya. Sehingga dapat direplikasi di berbagai daerah untuk memperkuat ekosistem perikanan yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan bagi nelayan mealalui korporasi nelayan.

Ketua KSBM Adam Mampioper menyatakan, peningkatan produktivitas itu tidak terlepas dari kehadiran Gudang Beku Portabel (GBP) yang telah memudahkan penyimpanan dan distribusi ikan. Dengan adanya fasilitas ini, nelayan semakin yakin bahwa hasil tangkapan mereka akan terserap dengan harga yang lebih baik dan proses pemasaran yang lebih efisien.

“Pada pengiriman kali ini, ikan yang dikirim dari berbagai kampung di Distrik Swandiwei, termasuk Samber, Binyeri, Adoki, Farusi, Mandinder, Yenbepioper, dan Swaipak. Jenis ikan yang dikirim meliputi tuna, marlin, cakalang, ikan karang, dan lainnya yang punya permintaan tinggi di pasar nasional,” kata dia.