JAKARTA, AW–Petani kelapa sedang bahagia karena meraih keuntungan signifikan dari komoditas itu. Harga kelapa bulat per butir saat ini naik dua kali lipat. Di Ogan Kemering Ilir misalnya, harga kelapa bulat meningkat dari Rp 8.000 per butir pada Februari 2025 menjadi Rp 15 ribu per butir di April 2025 ini. Pemerintah akan memacu produksi guna merespons kenaikan harga kelapa tersebut.
Data Monitoring Harga Kebutuhan Pokok dan Barang Penting milik Pemkab Ogan Komering Ilir menunjukkan, rerata harga komoditas kelapa pada Januari-Februari 2025 masih Rp 8.000 per butir. Namun mulai Maret hingga 16 April 2025, harga kelapa sudah menanjak menjadi Rp 15 ribu per butir.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ogan Kemering Ilir melansir data tersebut lewat situs https://midang.kaboki.go.id. Sejumlah literatur menyebutkan Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan salah satu daerah penghasil kelapa terbesar di Provinsi Sumatra Selatan.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menuturkan, para petani kelapa di berbagai daerah di Indonesia saat ini tengah berbahagia karena harga kelapa bulat melonjak signifikan. Kenaikan harga kelapa bulat itu bukan hanya memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga membawa harapan besar terhadap peningkatan kesejahteraan petani di Indonesia.
“Alhamdulillah, petani bahagia karena harga kelapa bulat naik. Ini hikmah luar biasa termasuk untuk petani kelapa kita karena harga meningkat dan produksi kita juga tinggi, nomor dua di dunia,” kata Mentan Amran dalam publikasi yang dikutip Jumat (18/04/2025).
Pemerintah saat ini tengah memfokuskan perhatian pada penguatan komoditas perkebunan strategis seperti kelapa yang memiliki permintaan tinggi di pasar dunia. Upaya dilakukan melalui program rehabilitasi, replanting, hingga penambahan luas tanam baru.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi meningkatkan produktivitas, memperkuat daya saing, dan menyejahterakan petani melalui perbaikan sistem budi daya dan regenerasi tanaman kelapa. “Sudah diperintahkan Bapak Presiden. Kita harus bergerak cepat. Kita fokus untuk rehabilitasi, replanting, kemudian kita tanam baru atau lahan baru, kemudian kita lakukan pemeliharaan yang baik, kita tingkatkan produktivitasnya,” jelas Mentan Amran.
Kelapa Sebagai Komoditas Strategis
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan, produksi kelapa Indonesia pada 2024 mencapai 2,89 juta ton dengan sebagian besar dari petani rakyat. Kelapa termasuk 10 komoditas strategis perkebunan yang saat ini menjadi fokus utama pembangunan sektor perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan). “Ini menghasilkan devisa,” ungkap Mentan Amran.
Kementan juga sudah menginventarisasi adanya 10 komoditas perkebunan strategis yang permintaannya tinggi di tingkat dunia, bukan hanya di Indonesia, seperti kakao, kelapa dalam, pala, sawit, dan lainnya. “Ini akan kita dorong terus. Tujuannya untuk meningkatkan ekspor kita, kemudian menekan impor, pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Mentan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga menjelaskan bahwa Kementan kini aktif melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha. Kementan berkomitmen mempercepat pelaksanaan program-program strategis tersebut untuk menjawab kebutuhan pasar dunia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen utama produk perkebunan global. “Tolong sampaikan, berilah ruang petani kita untuk sejahtera. Sampaikan, tolong ya, ini mewakili petani dan industri kelapa kita,” tutur Mentan.