JAKARTA, AW-Para petani dan penggilingan padi kecil di Indonesia tahun ini menikmati untung besar karena produksi melimpah dan harga gabah tidak jatuh. Kehadiran negara lewat harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 6.500 per kilogram (kg) untuk semua kualitas membuat para petani dan penggilingan padi kecil di berbagai daerah di Tanah Air semringah.

Sejumlah petani dan penggilingan padi kecil dari berbagai daerah di Indonesia menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan atas keberhasilan panen yang menghasilkan produksi melimpah dengan harga jual yang menguntungkan. Petani dan penggilingan padi kecil menikmati panen dan harga menguntungkan. Mereka menegaskan bahwa capaian itu tidak lepas dari dukungan penuh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Di Wonosobo, Jawa Tengah, momentum panen bersama yang dilaksanakan pada 15 Agustus 2025 menjadi bukti hasil kerja keras petani yang didukung sinergi lintas pihak. “Alhamdulillah, dengan kualitas lokal asli Wonosobo, hasil panen kali ini luar biasa. Berkat dukungan semua pihak, termasuk Kodim 0707 Wonosobo, kami bisa panen bersama,” kata salah satu petani setempat.

Kebahagiaan serupa juga datang dari petani Desa Latak, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. “Hasil panen kami melimpah, harga jual tinggi dan bagus, membuat kami petani sangat bahagia. Terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Wapres Gibran,” ujar perwakilan petani setempat.

Di Lampung Selatan, Kelompok Tani Rukun Tani 1, Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, juga menikmati hasil panen gadu yang memuaskan. “Alhamdulillah, harga lumayan bagus dan hasilnya melimpah,” ucap mereka. Petani Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih. “Padi kami terjual dengan harga tinggi. Kami merasa senang dan bahagia. Terima kasih atas bantuannya. Merdeka!” seru mereka penuh semangat.

Apresiasi tidak hanya datang dari petani, tetapi juga pelaku usaha penggilingan padi skala kecil. Ahmad, pemilik penggilingan di Desa Banjarsari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengungkapkan bahwa usahanya berjalan lancar tanpa hambatan. “Setiap hari saya menggiling padi sekitar 1-2 ton. Stok saat ini sekitar 2 ton, beras sekitar 1 ton kurang. Terima kasih kepada pemerintah, khususnya Menteri Pertanian, atas kebijakan yang berpihak kepada kami pengusaha kecil,” kata Ahmad dalam publikasi yang dikutip Jumat (15/08/2025).

Sebelumnya, Mentan Andi Amran Sulaiman menjelaskan, terjadi pergeseran struktur pasar beras di Indonesia. Belakangan, stok beras di pasar tradisional melimpah, memberikan keuntungan bagi penggilingan kecil dan pedagang. Kondisi ini dinilai positif karena mendorong transparansi harga, memperkuat pelaku usaha kecil, serta tetap menjamin ketersediaan stok beras. “Yang terjadi saat ini adalah pesta penggilingan kecil karena pasokan melimpah. Terjadi hukum pasar,” ungkap Mentan.

Kondisi itu sejalan dengan sikap pemerintah yang ingin agar usaha kecil tidak tertindas, sehingga ekonomi kerakyatan tetap berjalan. Situasi itu justru menurut pedagang dan penggilingan kecil menjadi berkah bagi mereka. Penggilingan kecil dan pengecer bahagia,” ujar Mentan Amran pada konferensi pers di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta pada 13 Agustus 2025.

Mentan Amran dalam berbagai kesempatan juga menekankan bahwa negara akan terus hadir bagi petani. Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah akan terus memperjuangkan kesejahteraan petani Indonesia melalui dukungan sarana produksi dan penetapan harga yang menguntungkan.