JAKARTA, AW-Harga beras di pasaran diharapkan sudah turun dalam 1-2 minggu ke depan, seiring Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang masif dilakukan pemerintah di berbagai daerah di Indonesia. Kepatuhan para produsen atau perusahaan pemilik merek juga turut menurunkan harga beras di pasaran.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), pada 20 Juli 2025, turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP. Dengan penyaluran beras SPHP sebanyak 1,3 juta ton di seluruh Indonesia secara bertahap, Mentan Amran berharap harga beras dapat turun dalam 1-2 pekan ke depan.
“Pagi-pagi kita lakukan operasi pasar. Kita memulai dua hari yang lalu untuk seluruh Indonesia. Seluruh BUMN bergerak bersama-sama untuk melakukan operasi pasar besar-besaran. Ada beras kita siapkan 1,3 juta ton. Kami yakin 1-2 minggu ke depan harga beras sudah turun,” kata Mentan Amran dalam publikasi yang dikutip Minggu (20/07/2025).
Saat meninjau dan mengunjungi operasi pangan murah di Majene itu, Mentan Amran juga mengungkapkan, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga beras. Sebelumnya, Mentan Amran telah mengungkapkan dugaan kasus pengoplosan beras yang tidak sesuai kualitas dan harga. Kasus ini telah ditindak dan berdampak pada penurunan harga beras oleh perusahaan maupun produsen.
“Bahkan perusahan produsen sudah menyurat langsung bahwa harga satu kemasan untuk beras premium itu turun Rp1.000. Kami minta seluruh pengusaha beras seluruh Indonesia jangan melewati HET (harga eceran tertinggi) dan mutunya bilamana premium harus premium, medium mutunya harus medium. Kita memulai yang baru,” terangnya.
Mentan mengemukakan, dirinya terus berkoordinasi dengan penegak hukum. Ia juga menekankan agar pengusaha ataupun produsen beras harus menjalankan bisnis yang tidak merugikan masyarakat. “Tadi malam kami komunikasi dengan Pak Kapolri. Dari 212 merek beras kita proses, sudah diperiksa 25. Kemungkinan selanjutnya 40-50 merek diperiksa maraton. Jadi kami harapkan sekali lagi saudaraku para pengusaha beras, ayo kita menjaga kondisi yang kondusif. Anda bisa untung tapi ini tidak boleh dipermainkan,” tegasnya.
Mentan Amran juga menegaskan, pemerintah tidak akan tinggal diam dan akan menindak tegas pengusaha ataupun produsen yang terbukti melakukan kecurangan. Mentan mencontohkan kasus pupuk palsu dan minyak goreng yang sebelumnya telah ditetapkan tersangkanya. “Perusahaan yang tidak ikut aturan, ditindak. Ini perintah Bapak Presiden Prabowo. Kita harus jaga ketenangan,” papar Mentan.
Mentan juga berharap semua elemen ikut menjaga pangan. “Kita harus jaga pangan negara kita di saat pangan negara lain kesulitan. Di Malaysia, Jepang, Filipina itu terjadi kesulitan beras. Harga beras di Jepang Rp 100 ribu per kilogram (kg). Kita bersyukur harga beras kita kisaran Rp 13-15 ribu per kg. Kita tidak ingin kesulitan beras terjadi di indonesia,” tandas Mentan.