JAKARTA, AW-Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung pelestarian dan pengembangan ikan hias nasional, khususnya Arwana Super Red. Arwana Super Red merupakan spesies ikan hias endemik dari Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, yang dilindungi secara internasional melalui Appendix I CITES dan nasional melalui Keputusan Menteri KP No 01 Tahun 2021.

Penegasan komitmen dukungan KKP dalam pelestarian dan pengembangan ikan hias nasional, khususnya Arwana Super Red, dilakukan melalui partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang mengedepankan aspek konservasi, legalitas, dan keberlanjutan.

Artinya, KKP mendukung pemanfaatan Arwana Super Red untuk konservasi. Salah satu upaya tersebut tercermin dalam keterlibatan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak pada Kontes Arwana Pontianak-APPS Feat RDI Cup 2 yang digelar 1-4 Mei 2025 di Pontianak Convention Center (PCC). Kegiatan tersebut diikuti 197 ekor Arwana dari berbagai daerah di Indonesia.

Menurut Kepala BPSPL Pontianak Syarif Iwan Taruna Alkadrie, pelestarian ikan hias langka seperti Arwana Kalimantan tidak hanya penting dari sisi ekologi, tetapi juga berdampak signifikan terhadap ekonomi masyarakat. Kontes Arwana Pontianak bukan hanya menjadi ruang sinergi antara pemerintah, komunitas, dan pelaku usaha dalam memperkuat tata kelola sektor perikanan hias yang bertanggung jawab, tetapi juga menunjukkan manfaat nyata secara ekonomi.

“Arwana Super Red itu kebanggaan Kalimantan dan Indonesia. Kita harus pastikan perlindungannya berjalan berdampingan dengan pengembangan ekonomi lokal. KKP mendorong agar seluruh pelaku usaha memiliki izin resmi, sehingga nilai tambah ekonomi tercipta tanpa mengorbankan kelestarian,” ujar Iwan dalam publikasi yang dikutip Sabtu (10/05/2025).

Kehadiran peserta dari berbagai daerah turut menggerakkan ekonomi lokal, sekaligus membuka ruang kolaborasi lintas sektor untuk mendorong perdagangan ikan hias yang beretika dan berdaya saing. Selain itu, diharapkan seluruh pelaku usaha arwana dapat memiliki legalitas perizinan lengkap, agar stabilitas harga Arwana tetap terjaga dan upaya konservasi berjalan optimal.

Sarana Edukasi Publik

Sementara itu, Dirjen Pengelolaan Kelautan KKP Koswara turut mengapresiasi terselenggaranya Kontes Arwana Pontianak tersebut. Kontes bukan sekadar kompetisi, tetapi menjadi sarana edukasi publik mengenai pentingnya pengelolaan sumber daya ikan yang legal dan berkelanjutan.

Kontes Arawana Pontianak menjadi langkah strategis dalam mendukung pelestarian dan pengembangan sektor ikan hias nasional, terutama Arwana Super Red yang merupakan spesies endemik dari Kapuas Hulu. “Karena Arwana Super Red telah dilindungi secara internasional maupun nasional maka seluruh aktivitas penangkaran dan perdagangannya wajib dilakukan secara legal dan berizin, untuk menjamin keberlanjutan spesies ini,” jelas Koswara.

Gelar Grand Champion dalam kontes ini diraih oleh Arwana milik 88 Red Gallery Jakarta yang membawa pulang hadiah utama Rp 100 juta sebagai bentuk penghargaan atas kualitas dan kepatuhan terhadap praktik legal dan lestari. Melalui Kontes Arwana Pontianak tersebut, KKP berharap akan lahir lebih banyak inisiatif serupa yang tidak hanya mengedepankan aspek estetika, tetapi juga memperkuat fondasi konservasi dan tata kelola yang baik dalam sektor ikan hias.

Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono sebelumnya menekankan pentingnya tata kelola sumber daya ikan berbasis keberlanjutan, perlindungan keanekaragaman hayati, serta penguatan ekonomi biru melalui praktik perikanan yang legal dan bertanggung jawab.