JAKARTA, AW-Realisasi anggaran belanja Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2024 dinilai efisien dengan realisasi serapan 97,09%. Karenanya, Laporan Keuangan Kementan Tahun Anggaran 2024 diganjar opini WTP atau Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Komisi IV DPR mengapresiasi capaian WTP atas laporan keuangan tersebut.

Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto memberikan apresiasi kepada Kementan atas capaian opini WTP dari BPK terhadap Laporan Keuangan Kementan Tahun Anggaran 2024. Opini itu merupakan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mana Kementan hanya memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). “Boleh kita beri tepuk tangan karena ini capaian yang sangat menggembirakan mengingat pada 2023 itu Kementan mendapatkan opini WDP,” jelas Titiek saat rapat kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Gedung DPR/MPR Jakarta pada 16 Juli 2025.

Tidak hanya itu, Titiek juga menyoroti pencapaian itu jadi makin penting karena diraih di tengah tantangan global yang berat di 2024, seperti perlambatan ekonomi dunia, meningkatnya tekanan geopolitik, risiko perubahan iklim, serta penurunan harga komoditas ekspor unggulan. “Sejalan dengan itu, sektor pertanian tetap mampu berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional dan menjadi salah satu dari lima sektor utama penopang pertumbuhan, bersama industri pengolahan, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi,” jelas dia.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, sektor pertanian tumbuh 0,82% dan menyumbang 12,61% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Hal ini menandakan peran penting sektor ini dalam menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan nasional. “Hal ini mencerminkan peran strategis sektor pertanian dalam menjaga stabilitas ekonomi serta ketahanan pangan nasional di tengah berbagai tantangan global dan domestik,” ujar Titiek dalam publikasi yang dikutip pada Kamis (17/07/2025).

Lebih lanjut, Titiek menyampaikan, realisasi anggaran belanja Kementan tahun 2024 mencapai Rp 14,3 triliun dari total pagu Rp 14,73 triliun, atau 97,09%, sebuah pencapaian yang menunjukkan komitmen pengelolaan anggaran secara efisien, akuntabel, dan transparan.

Titiek berharap agar kinerja positif ini tidak berhenti di 2024, namun dapat terus ditingkatkan pada tahun 2025. Dirinya menegaskan pentingnya penguatan program ketahanan pangan, peningkatan kesejahteraan petani, serta peningkatan daya saing melalui hilirisasi agroindustri dan ekspor komoditas pertanian. “Sektor pertanian bukan hanya penopang pembangunan nasional, tetapi juga kunci dalam meningkatkan devisa negara dan mewujudkan kesejahteraan rakyat secara merata,” kata Titiek.

Sementara itu, Mentan Amran mengatakan, dalam ringkasan eksekutif laporan hasil pemeriksaan BPK atas LKPP tahun 2024 pada tabel rincian Opini atas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) dan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LK BUN), BPK memberikan opini WTP atas Laporan Keuangan Kementan Tahun Anggaran 2024.

“Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras bersama, termasuk arahan, bimbingan, dan pengawalan yang dilakukan oleh Ibu Ketua, Pimpinan, dan Anggota Komisi IV DPR RI. Kedepan Kementan akan terus mendorong peningkatan sektor pertanian, sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap perekonomian dan kesejahteraan petani semakin terjamin,” tandas Mentan.