JAKARTA, AW–Sebanyak 11 perusahaan berkomitmen memasukkan 4.600 ekor sapi impor jenis indukan hingga akhir Maret tahun ini. Rinciannya, tujuh perusahaan akan mendatangkan 3.150 ekor sapi perah dan empat perusahaan menghadirkan 1.450 ekor sapi pedaging.

Pemerintah melakukan pelibatan pelaku usaha dalam peningkatan produksi susu dan daging nasional demi mewujudkan swasembada. Otoritas meminta pelaku usaha mendatangkan sapi perah dan pedaging indukan impor dari luar negeri.

Ketujuh perusahaan yang mendatangkan sapi perah itu PT Bumi Rojo Koyo 550 ekor dan PT Bumi Kironggo Joyo 700 ekor. Lalu, PT Ranchica Pola Sehat 1.500 ekor dan PT Tombak Mas 200 ekor. Selanjutnya, PT Diamond Cold Storage mengimpor 60 ekor. Lalu, PT Sukanda Jaya memasukkan 40 ekor dan satu perusaahaan lagi untuk sisanya 100 ekor.

Sedangkan empat perusahaan yang memasukkan sapi pedaging adalah Perum Dharmajaya 150 ekor dan PT Lembu Setia Abadi Jaya 1.000 ekor. Selain itu, PT Lembu Jantan Perkasa 200 ekor dan PT Sapi Liar Indonesia 120 ekor. Total rencana pemasukan di 2025 sebanyak 5.600 sapi perah dan 49.676 sapi pedaging.

Komitmen Investasi

Per 28 Februari 2025, total terdapat 265 pelaku usaha yang telah memiliki komitmen investasi peningkatan produksi susu dan daging nasional. Sebanyak 178 pelaku usaha punya komitmen investasi pengembangan sapi perah 1.054.053 ekor. Mereka itu 32 pelaku usaha yang melakukan investasi mandiri dan 146 lainnya bermitra. Lalu, 87 pelaku usaha untuk 762.035 sapi pedaging (42 pelaku usaha melakukan investasi mandiri dan 45 lainnya bermitra).

Ketua Kelompok Pengolahan Direktorat Hilirisasi Hasil Peternakan Boethdy Angkasa menjelaskan progres tersebut. “Jadi, total untuk sapi perah saja akan masuk sekitar 5.600 ekor dari impor. “Mudah-mudahan Maret ini sudah datang,” ujar Boethdy Angkasa. Direktorat Hilirisasi ada di bawah Ditjen PKH Kementan.

Boethdy menuturkan hal itu di seminar Generasi Emas Dimulai dari Meja Makan. Sinar Tani menggelar acara itu pada 5 Maret 2025. Para pelaku usaha itu mendatangkan sapi-sapi impor dalam kapal yang sama. Mereka umumnya melakukan gotong royong. Sebelum memasukkan sapi-sapi itu, mereka sudah melakukan kerja sama. Misalnya, satu kapal bisa untuk beberapa perusahaan, jadi saling mendukung dan bergotong royong.

“Untuk pelaku usaha yang hanya mendatangkan 25-30 sapi tentu mereka bekerja sama agar bisa dikirim dalam satu shipment,” jelas Boethdy. Ditjen PKH Kementan menyampaikan itu ke para pelaku yang ingin bermitra. Termasuk, memfasilitasi business maching antara pelaku usaha dan koperasi misalnya. Ditjen PKH Kementan adalah kependekan dari Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.

Peta Jalan Swasembada

Dalam Peta Jalan Pemenuhan Susu Segar (2025-2029), kebutuhan susu di 2029 sebesar 8,5 juta ton. Pada 2025-2029 perlu impor sapi perah indukan 1 juta ekor. Sumbernya dari Australia, Brasil, Selandia Baru, Amerika Serikat (AS), dan Meksiko. Peta jalan itu menargetkan produksi susu 1,55 juta ton di 2025. Artinya, pemerintah mematok masih defisit 6,72 juta ton susu tahun ini. Dengan begitu, otoritas merancang impor sapi perah 200 ribu ekor tahun ini.i

Peta Jalan Pemenuhan Daging Sapi (2025-2029), kebutuhan daging sapi di 2029 sebesar 0,88 juta ton. Pada 2025-2029 perlu impor sapi pedaging indukan 1 juta ekor. Sumbernya dari Australia, Brasil, Selandia Baru, AS, dan Meksiko. Peta Jalan itu menargetkan produksi daging 0,38 juta ton di 2025. Di sisi lain, memasang defisit yang masih 0,46 juta ton. Pun, mematok impor sapi pedaging 200 ribu ekor.